08 August 2022 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kerja Sama

Workshop Pembelajaran Kalkulus dan Kuliah Umum Matematika Unwira


Workshop Pembelajaran Kalkulus dan Kuliah Umum Matematika Unwira

Unwira – Pandemi Covid-19 menuntut praktisi pendidikan untuk mentransformasi budaya dan sistem pendidikan konvensional menuju pendidikan berbasis teknologi canggih serentak menggunakan kearifan lokal. Hal ini diungkapkan Rektor Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang, P. Dr. Philipus Tule, SVD saat meresmikan ‘Workshop Pembelajaran Kalkulus dan Kuliah Umum Matematika’ bertempat di Auditorium St. Paulus Unwira pada Senin (8/8/2022). Workshop ini diberikan oleh sejumlah dosen dari Universitas Katolik Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

Baca juga: Rektor Unwira Kupang Menguji Disertasi Kandidat Doktoral Unpar Bandung

Dalam sambutannya, Pater Philip mengungkapkan bahwa dewasa ini banyak mahasiswa prodi pendidikan matematika mendapat kemudahan untuk belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, dan mencari informasi melalui mobile technology. Di sisi lain, dalam pembelajaran matematika, masih banyak dosen yang menggunakan metode konvensional dengan sarana prasarana dan media visual serta media animasi yang terbatas dan tidak sesuai dengan perkembangan mahasiswa. Akibatnya, banyak mahasiswa tidak proaktif selama proses perkuliahan daring berjalan. Untuk mengatasi hal ini, dituntut suatu optimalisasi pembelajaran berbasis teknologi dengan mengakomodasi kearifan lokal. Upaya ini dapat direalisasikan melalui mata kuliah etnomatematika dan etnokalkulus. 

Pater Philip juga mengajak agar ditingkatkan penelitian tentang pembelajaran kalkulus dan matematika. “Setiap daerah, termasuk NTT, memiliki konsepsi lokal dan kearifan lokal sebagai keunggulan potensial yang perlu dilestarikan dan dikembangkan (misalnya kita [masyarakat] di Flores dan Timor memiliki kebiasaan Reke (bahasa Keo, Ende, Lio yang berarti menghitung; mungkin dari kata bahasa Belanda Rechnung; berechnen; bahasa Latin/Italia: Calculare; calculus),” kata Pater Philip.

Baca juga: Untrib Kalabahi dan Unwira Kupang Bangun Kerja Sama Universitas

Pendidikan pada umumnya, dan secara khusus matematika dan kalkulus merupakan salah satu jalur untuk menginventarisasi aneka kearifan lokal (local wisdom) demi pengembangan kualitas SDM generasi muda dalam aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan berbasis kearifan lokal. Sebab itu, “pengembangan pendidikan kalkulus dan matematika berbasis teknologi dan kearifan lokal,” kata Pater Philip, “diharapkan dapat membentuk pribadi yang berwawasan luas/global, tetapi tetap berbasis lokal. [Menjadi] pribadi yang jujur, berakhlak mulia, yang berperilaku sesuai norma agama, hukum sosial, dan kebudayaan kontekstual melalui penguasaan teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang dikenal dengan nama etnomatematika dan kalkulus diferensial serta kalkulus integral.”

Meskipun demikian, Pater Philip juga mengajak para peserta seminar agar tidak memahami etnomatematika dan (etno)kalkulus semata-mata sebagai suatu studi tentang masyarakat kuno. Pada prinsipnya, baik etnomatematika maupun (etno)kalkulus mencakup konsep dan pemaknaan yang dipraktikkan di berbagai kelompok masyarakat, seperti suku bangsa Jawa, Madura, Flobamora di NTT dan Boti di TTS, kelompok pekerja, anak-anak dari kelompok usia atau tingkat pendidikan yang semakin maju dan tinggi.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Pater Philip mendorong para dosen untuk melakukan penelitian dan mengembangkan etnomatematika dan (etno)kalkulus secara mendalam. Lagipula, mayoritas masyarakat NTT masih terbiasa dengan budaya lisan, hanya segelintir orang yang telah terbiasa dengan budaya tulis dan literasi. Menurut Pater Philip, penelitian yang dilakukan oleh para dosen dapat mengungkap secara lebih luas tentang realitas dan konsep-konsep yang dimiliki dan diyakini masyarakat. Pater Philip juga mengharapkan kerja sama di antara perguruan tinggi anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTIK) agar terus mendukung dan berbagi pengalaman mengajar, meneliti, dan publikasi.

Baca juga: Untuk Memperkuat BUMDES, Unwira Kupang Gelar Pelatihan di Desa Usapi Sonbai, Kabupaten Kupang

Pada akhir sambutannya, Pater Philip mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para narasumber/dosen dari Universitas Katolik Sanata Dharma yang telah bersedia hadir berbagi ilmu dan pengalaman mengajar. Kolaborasi lintas kampus memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kualitas Universitas Widya Mandira Kupang yang pada tahun ini akan merayakan ulang tahunnya yang ke-40.

Workshop yang dikoordinasi oleh Program Studi Pendidikan Matematika Unwira ini dihadiri oleh sejumlah dosen dan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di wilayah Kupang, yakni Universitas San Pedro, Universitas Nusa Cendana, Universitas Tribuana Kalabahi, dan Universitas Timor. Kegiatan Workshop akan berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa, 8-9 Agustus 2022. Dua sesi seminar hari pertama akan diberikan oleh Dr.rer.nat. Herry Pribawanto Suryawan, dosen sekaligus Ketua LPPM USD dengan tema “Pembelajaran Kalkulus secara Inovatif”, dan oleh Dr. Lusia Krismiyati Budiasih, Wakil Ketua Prodi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi USD dengan tema “Pemanfaatan Modul dan Video Pembelajaran Kalkulus”. Sementara itu, seminar pada hari kedua akan diberikan oleh Hartono, Ph.D, dosen sekaligus Ketua Prodi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi USD dengan tema “Matematika di Balik Pembelajaran Mesin”, dan oleh Ir. Ignatius Aris Dwiatmoko, M.Sc, dosen matematika USD dengan tema “Strategi Matakuliah-matakuliah Terapan”.