07 October 2022 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kegiatan Khusus Kampus

UNWIRA Beri Penghargaan kepada Dua Wisudawan yang Memiliki “Kemampuan yang Sangat Istimewa”


UNWIRA Beri Penghargaan kepada Dua Wisudawan yang Memiliki “Kemampuan yang Sangat Istimewa”

UNWIRA – Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang memberikan penghargaan khusus kepada dua orang mahasiswa yang sudah diwisuda pada 01 Oktober 2022, yaitu Ulrikus Wadi, S.Kom dan Yohanes Pehan Kelen, S.Ars., pada Jumat (07/10/2022). Pemberian penghargaan itu dilaksanakan di Ruang Rapat Rektorat, Lantai 2 (Dua), Gedung Rektorat UNWIRA Penfui. Kegiatan itu dihadiri oleh Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor UNWIRA, Bapak Dr. Samuel Igo Leton, M.Pd., Wakil Rektor I UNWIRA, Bapak Drs. Rodriques Servatius, M.Si., Wakil Rektor III, Bapak Patrisius Batarius, S.T., M.T., Dekan Fakultas Teknik, Ibu Sisilia Daeng Bakka Mau, S.T., M.T., Kaprodi Ilmu Komputer, Bapak Frengky Tedy, S.T., M.T., Sekprodi Ilmu Komputer, dan Ibu Yuliana Bhara Mberu, S.T., M.T., Sekprodi Arsitektur.

Baca juga: FKIP UNWIRA Kupang Selenggarakan Seminar Internasional Bertajuk “Music: Education, Culture, and Traditions”

Dalam sambutannya, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor UNWIRA, mengatakan bahwa kegiatan itu dibuat untuk merayakan syukur wisuda dari dua wisudawan yang memiliki “kemampuan yang sangat istimewa”.

“Mereka ini sering disebut sebagai anak disabilitas. Akan tetapi, menurut saya, kata ini tidak menunjukkan keterbatasan mereka. Malahan, mereka mempunyai kemampuan khusus melampaui teman-teman yang lain, yang dikatakan sebagai anak yang normal, tetapi tidak menyelesaikan kuliah. Untuk itu, segenap civitas academica UNWIRA mengapresiasi mereka karena mereka mampu membuktikan anggapan ‘tidak mampu’ itu dengan prestasi yang luar biasa,” tutur ahli dan dosen Filsafat Islam (Islamologi) yang menyelesaikan Program Doktoral-nya di The Australian National University, Canberra-Australia.

Baca juga: UNWIRA Kupang Wisudakan 20 Orang Magister dan 864 Orang Sarjana Baru

Atas penghargaan dan apresiasi yang diberikan oleh UNWIRA, Yohanes Pehan Kelen, S.Ars mengatakan bahwa dia sangat bangga dengan dirinya sendiri dan juga sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan kuliah di UNWIRA.

“Suka-duka kuliah di UNWIRA itu luar biasa. Menurut saya, kuliah di UNWIRA itu tidak terlalu susah. Saya menjalaninya dengan normal dan dengan kerja keras. Untuk menyelesaikan tugas kuliah seperti menggambar, saya menggambar pakai tangan untuk yang manual. Kalau mau gambar di komputer atau laptop, saya memegang dan menggerakkan mouse pakai kaki. Dengan semuanya itu, saya mampu menyelesaikan kuliah di UNWIRA dengan tepat waktu, yaitu selama 4 (empat) tahun,” ungkap Yohanes Pehan Kelen, S.Ars.

Untuk ke depannya, lanjut Yohan Kelen, saya berencana untuk cari kerja di Kupang.

Baca juga: Lepas 884 Wisudawan/ti, UNWIRA Diapresiasi Kepala LLDIKTI sebagai Kampus Berdisiplin Tinggi

Sementara itu, Ulrikus Wadi, S.Kom mengatakan bahwa dia mau pulang ke kampung setelah menyelesaikan pendidikan di UNWIRA.

“Saya mau buka usaha di kampung. Saya mau berbisnis dengan membuat aplikasi yang bisa membantu saya untuk berbisnis komoditi secara online. Saya akan membuat aplikasi untuk usaha itu,” tutur Ulrikus Wadi, S.Kom.

Baca juga: UNWIRA Gelar Misa Syukur dan Expo untuk Melepas 884 Calon Wisudawan/ti

Terhadap dua mahasiswanya yang berprestasi, Bapak Patrisius Batarius, S.T., M.T., Dekan Fakultas Teknik, mengatakan bahwa keberhasilan mereka merupakan sesuatu yang sangat inspiratif.

“Sebab, dengan keterbatasan mereka dan keterbatasan sarana pra sarana di kampus, mereka tetap semangat untuk mengikuti dan menyelesaikan kuliah di UNWIRA. Mereka menyesuaikan diri dengan semua keadaan yang ada. Untuk itu, mereka bisa berprestasi saat ini karena semangat mereka sendiri, yaitu semangat untuk meraih gelar sarjana. Dosen-dosen tidak memberikan perlakuan khusus untuk mereka. Mereka diperlakukan secara sama seperti mahasiswa/i yang lain. Bahkan, dosen-dosen juga terpacu untuk memberikan yang terbaik bagi mereka karena mereka sendiri semangat untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah mereka,” ungkap Dosen Ilmu Komputer UNWIRA kelahiran Rekas-Manggarai Barat pada tahun 1978.

Baca juga: NEWSLETTER UNWIRA SPECIAL EDITION 24 SEPTEMBER 2022 (IN THE SERVICE OF GOD AND HUMANITY FOR 40 YEARS)