10 January 2023 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kegiatan Khusus Kampus

UNWIRA Selenggarakan Seminar Bertajuk “Revitalisasi Spiritualitas St. Arnoldus Janssen”


UNWIRA Selenggarakan Seminar Bertajuk “Revitalisasi Spiritualitas St. Arnoldus Janssen”

UNWIRA - Dalam rangka memeriahkan pesta St. Arnoldus Janssen di Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang pada tanggal 15 Januari 2023, Campus Ministry UNWIRA menyelenggarakan seminar yang bertajuk “Revitalisasi Spiritualitas Santo Arnoldus Janssen di Universitas Katolik Widya Mandira” pada Selasa (10/01/2023). Seminar itu diselenggarakan di Ballroom St. Hendrikus, Lantai 4 (Empat) Gedung Rektorat UNWIRA, Jalan San Juan No. 1, Penfui Timur, Kupang Tengah. Seminar itu dihadiri oleh Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor UNWIRA, Pater Dr. Petrus Dori Ongen, SVD., Dosen Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, selaku Pembicara I (Pertama), Pater Dr. Stefanus Lio, SVD., Dosen FKIP UNWIRA, selaku Pembicara II (Kedua), dan Civitas Academica UNWIRA.

Dalam sambutan pembuka seminar, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor UNWIRA, mengatakan bahwa UNWIRA mau menjadikan St. Arnoldus Janssen sebagai sumber inspirasi dari seluruh kegiatan Civitas Academica UNWIRA, baik kegiatan akademik, non-akademik, rohani, dan jasmani.

Baca juga: Rektor UNWIRA Jadi Narasumber dalam Bedah Buku “Islam dan Pancasila”

“Ada banyak yang sudah mengenal St. Arnoldus Janssen. Namun, kita juga harus mengakui bahwa ada juga yang belum mengenal St. Arnoldus Janssen dengan baik. Oleh karena itu, seminar hari ini bertujuan untuk menghidupkan kembali (revitalisasi) spiritualitas St. Arnoldus Janssen bagi orang-orang yang sudah mengenal St. Arnoldus Janssen serta untuk menghadirkan inovasi dan mendapatkan informasi tentang St. Arnoldus Janssen bagi orang-orang yang belum mengenal St. Arnoldus Janssen. Harapannya, spiritualitas St. Arnoldus Janssen dapat dikenal juga oleh orang Islam, orang Kristen Protestan, biarawan-biarawati dari kongregasi di luar SVD, SSpS, dan SSpSAP, dan para imam diosesan yang belum mengenal spiritualitas St. Arnoldus Janssen. Sebab, St. Arnoldus Janssen bukan hanya milik SVD, SSpS, dan SSpSAP, melainkan milik semua agama dan bangsa di dunia,” kata ahli dan dosen Filsafat Islam (Islamologi) yang menyelesaikan Program Doktoral-nya di The Australian National University, Canbera-Australia.

Kemudian, dalam materinya, Pater Dr. Petrus Dori Ongen, SVD., Dosen Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, selaku Pembicara I (Pertama), menyampaikan beberapa hal di antaranya tantangan dan peluang dalam menghayati spiritualitas St. Arnoldus Janssen, spiritualitas interkultural: landasan dan bukti, membumikan spiritualitas interkultural, dan beberapa petunjuk praktis dalam menghayati spiritualitas St. Arnoldus Janssen, seperti penguatan pribadi, menciptakan hidup bersama sebagai sekolah keberagaman, memperkuat relasi antarpribadi, dan menghayati spiritualitas eksodus.

Baca juga: Rektor UNWIRA Melantik 44 Pejabat Struktural Universitas yang Baru

Selain itu, dengan menggunakan metode analisis historis melalui sumber-sumber primer dan sekunder yang dibaca dan dianalisis secara kritis, dosen tetap pada Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK) dan Ketua Program Studi Kewirausahaan IFTK Ledalero itu menyampaikan kisah hidup dan perjuangan St. Arnoldus Janssen sejak kecil sampai dia mampu mendirikan tiga kongregasi besar seperti SVD, SSpS, dan SSpSAP.

“Pada tanggal 5 November 1837, St. Arnoldus Janssen lahir di Goch dari pasangan Gerhard Johann Janssen dan Anna Katharina Janssen. Pada tanggal 16 Juni 1859,  St. Arnoldus Janssen mendapatkan kualifikasi sebagai guru sekolah menengah atas. Kemudian, pada tanggal 16 Agustus 1861, St. Arnoldus Janssen ditahbiskan menjadi imam di Katedral Münster. Pada tahun 1861 – 1873, St. Arnoldus Janssen menjadi guru sekolah publik di Bochol. Lalu, pada tahun 1866, St. Arnoldus Janssen membentuk anggota kerasulan doa, mempromosikan kerasulan doa secara intensif, banyak berkeliling dan membuat publikasi di wilayah Eropa berbahasa Jerman. Di samping itu, pada tahun 1873-1875, St. Arnoldus Janssen menjadi pastor pembantu Ursulin di Kempen. Pada tanggal 8 September 1875, St. Arnoldus Janssen membuka rumah misi St. Mikhael di Steyl-Belanda. Pada tanggal 2 Maret 1878, St. Arnoldus Janssen mengutus Santo Yosef Freinademetz dan J.B. Anzer ke Cina. Kemudian, pada tanggal 8 Desember 1889, St. Arnoldus Janssen mendirikan SSpS dan pada tanggal 8 Desember 1896, St. Arnoldus Janssen mendirikan SSpSAP,” tutur penulis buku yang berjudul Dipanggil untuk Ramah dalam Keberagamaan itu.

Baca juga: LPM UNWIRA Selenggarakan Pelatihan dan Penataan Dokumen SPMI untuk Tenaga Kependidikan

Lebih dari itu, alumnus Universitas Salesian Roma itu mengatakan bahwa St. Arnoldus Janssen menimba kekuatan visionernya dari keluarga, percaya pada penyelenggaraan Ilahi, dan menghampakan diri (kenosis) di hadapan Allah Tritunggal.

Sebagaimana Pater Dr. Petrus Dori Ongen, SVD., selaku Pembicara I (Pertama), Pater Dr. Stefanus Lio, SVD., Dosen FKIP UNWIRA, selaku Pembicara II (Kedua), menyampaikan hal-hal praktis dari kehidupan St. Arnoldus Janssen. Menurut Pater Stef, St. Arnoldus Janssen adalah pribadi yang visioner, revolusioner, rajin berdoa dan membaca Kitab Suci, rendah hati, pekerja keras, tegas dalam prinsip, suka mendengarkan, taat pada aturan, rajin menulis, berpihak pada orang miskin, hidup sederhana, dan percaya pada kehendak Allah.

Baca juga: UNWIRA Laksanakan Pertemuan Bertajuk “Akselerasi Lektor Kepala dan Guru Besar” dengan LLDIKTI Wilayah XV

“Sebagai Civitas Academica UNWIRA, kita harus mencontohi teladan hidup St. Arnoldus Janssen, supaya hidup dan perjuangan kita di UNWIRA benar-benar dilandasi oleh spiritualitas St. Arnoldus Janssen,” pungkas alumnus doktoral Universitas Negeri Malang itu.