09 February 2023 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Kegiatan Pimpinan PT
Kunjungi Mahasiswa/i KKNT-PPM di Desa Umatoos, Rektor Unwira Terima Laporan Temuan Baru
UNWIRA - Rektor Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., mengunjungi mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata Tematik – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) di Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Rektor Unwira Mengunjungi Mahasiswa/i KKNT-PPM di Desa Kolbano
Bertempat di Kantor Desa Umatoos, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor Unwira, bertemu dengan Penjabat Kepala Desa Umatoos, Bapak Marthen Klau, SE., segenap Perangkat Desa Umatoos, masyarakat Desa Umatoos, dan 16 orang mahasiswa/i Unwira yang menjalankan KKNT-PPM di Desa Umatoos.
Di Desa Umatoos, mahasiswa/i KKNT-PPM Unwira melaksanakan program kelompok dan program Program Studi (Prodi).
Lihat juga: Video Pengenalan Kampus
“Untuk program Prodi, kami dari Prodi Pendidikan Fisika, masuk ke kelas Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena di kelas-kelas itu tidak ada sarana pembelajaran seperti laptop dan internet, kami pun membuat sarana pembelajaran sederhana untuk menggantikan laptop dan internet. Misalnya, ketika kami hendak mengukur energi kinetik, kami menggunakan mistar. Ternyata, meskipun diukur dengan alat yang sederhana, hasilnya tercapai. Hasil dan sarana pembelajaran yang sederhana itu merupakan temuan baru kami selama proses pembelajaran,” tutur Ingki Adetrisna Lumu Kadja, mahasiswi Prodi Pendidikan Fisika Unwira, dalam bincang-bincang dengan Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor Unwira.
Selain itu, lanjut Ingki Adetrisna Lumu Kadja, kami juga melaksanakan program “Adikku mantap baca, tulis, dan hitung” (Amancalistung) di SD dan di rumah penginapan kami.
Baca juga: Pendaftaran Mahasiswa/i Baru TA 2023/2024 - Universitas Katolik Widya Mandira
“Anak-anak SD sangat bersemangat untuk mengikuti kegiatan Amancalistung setiap sore di rumah penginapan kami,” ujar mahasiswi yang berasal dari Kabupaten Sabu Raijua ini.
Sementara itu, mahasiswa/i Unwira Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) melaksanakan 2 (dua) program, yaitu observasi pasar dan sosialisasi menabung di SD, SMP, dan SMA. Dari observasi pasar dan sosialisasi menabung, mahasiswa/i FEB Unwira menemukan bahwa kebanyakan orangtua siswa/i berprofesi sebagai petani, nelayan, dan pedagang.
“Untuk itu, kami meminta anak-anak SD, SMP, dan SMA untuk menabung. Kami juga mengajarkan mereka cara menabung dengan sarana yang sederhana, seperti menabung di celengan,” kata Inogrid Prisila Babes, mahasiswi Prodi Manajemen Unwira.
Baca juga: LLDIKTI XV Serahkan SK, Unwira Resmi Membuka Prodi PPG
Selain itu, Prodi Administrasi Publik membantu administrasi Desa Umatoos dengan mengurus surat keterangan dan arsip desa setiap hari.
“Untuk program Prodi Teknik Sipil, kami membuat plang peringatan bagi nelayan pada khususnya dan masyarakat Desa Umatoos pada umumnya, supaya mereka tidak menebang dan merusakkan ekosistem hutan secara sembarangan,” kata Irche Pan, mahasiswi Prodi Teknik Sipil Unwira.
Baca juga: Rektor dan Dekan Fakultas Hukum Unwira Ikuti Rakor dan Seminar Nasional Bersama BK DPR RI
Menanggapi informasi yang disampaikan oleh mahasiswa/i KKNT-PPM Unwira Desa Umatoos, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor Unwira, mengatakan bahwa mahasiswa/i Unwira perlu merancang lopo yang berfungsi sebagai tempat belajar di desa.
"Kalian juga perlu membuat gambar atau karikatur yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Desa Umatoos untuk menanam pohon di lokasi yang sudah ditebang dan sedang membutuhkan reboisasi. Dengan demikian, kalian dapat menyadarkan masyarakat Desa Umatoos untuk tidak menebang hutan atau ekosistem pantai secara sembarangan," kata Pater Dr. Philipus Tule, SVD.
Baca juga: KKNT-PPM di Desa Noelbaki, Mahasiswa/i Unwira Selenggarakan Gebyar Amancalistung
Di samping melaksanakan program Prodi, mahasiswa/i KKNT-PPM Unwira Desa Umatoos juga melaksanakan program umum atau program Universitas untuk mengobservasi masalah-masalah di Desa Umatoos, seperti masalah Stunting, Kemiskinan, Kelaparan, dan Potensi Ekonomi Masyarakat NTT.
“Menurut laporan petugas kesehatan di Desa Umatoos ini, masalah Stunting tidak ada. Sebab, masyarakat Desa Umatoos banyak mengonsumsi ikan. Hal ini merupakan suatu hal yang baik dan menjadi temuan yang baik untuk kami sebagai mahasiswa/i KKNT-PPM,” tutur Dominggus Matetu, Ketua Kelompok KKNT-PPM Desa Umatoos.
Selain itu, lanjut Dominggus Matetu, mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika, kami juga melaksanakan program umum atau program Universitas dengan terlibat dalam kerja pembersihan lingkungan, pembagian bibit sayur dan buah, promosi kampus, dan pembersihan kantor desa.
Sebagai Penjabat Kepala Desa Umatoos, Bapak Marthen Klau, SE., merasa bersyukur dengan kehadiran mahasiswa/i Unwira di Desa Umatoos.
Baca juga: KKNT-PPM di Desa Tetaf, Mahasiswa/i Unwira Didukung oleh Pemerintah dan Masyarakat Desa
“Mewakili masyarakat Desa Umatoos, saya ucapkan terima kasih kepada pimpinan Unwira dan mahasiswa/i Unwira yang telah hadir dan membawakan banyak hal baik bagi kami di Desa Umatoos. Kami berharap agar mahasiswa/i Unwira selalu melaksanakan KKNT-PPM di Desa Umatoos ke depannya. Sebab, program KKNT-PPM seperti ini sangat berguna bagi masyarakat. Kami tidak terlalu mengharapkan manfaat yang langsung ada di depan mata, tetapi kehadiran mahasiswa/i KKNT-PPM tentunya akan berdampak terhadap pola pikir masyarakat kami bahwa sekolah itu baik dan sangat berguna untuk hidup,” ungkap Bapak Marthen Klau, SE.
Sebagai pemimpin di desa yang paling besar di Kecamatan Malaka Barat itu, Bapak Marthen Klau, SE., mengusulkan kepada Unwira untuk menjadikan Desa Umatoos sebagai desa binaan Unwira ke depannya.
Baca juga: KKNT-PPM di Desa Umatoos, Mahasiswa/i Unwira Diharapkan Transfer Pengetahuan
“Harapan ke depannya, Unwira dapat membantu kami untuk mengatasi banjir tahunan, mengalihkan persoalan “buaya” sebagai potensi wisata dan ekonomi yang baik bagi masyarakat Desa Umatoos, serta membantu menyadarkan masyarakat Desa Umatoos untuk membuat sistem atau pola paronisasi terhadap hewan-hewan ternak di Desa Umatoos,” pungkas Bapak Marthen Klau, SE.
(Penulis: Ricky Mantero)