02 March 2023 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kerja Sama dengan Lembaga Lain

Unika Atma Jaya, UNWIRA, dan AIFIS Selenggarakan Webinar Berbasis Bahasa dan Budaya


UNWIRA - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, dan Institut Kajian Indonesia Amerika (The American Institute for Indonesian Studies) menyelenggarakan Webinar bertajuk “Agreement in Amarasi: Topics in Synchronic & Diachronic Morphosyntax” pada Kamis (2/3/2023). Webinar itu menghadirkan Tamisha Lauren Tan, calon peraih gelar Doktor Filsafat (bahasa Inggris: Doctor of Philosophy (PhD)) bidang Linguistik di Universitas Harvard.

Baca juga: BK DPR RI Perpanjang MoU dan Bawakan Kuliah Umum di UNWIRA

Dalam Webinar yang dipandu oleh Bapak Dr. Elvis Albertus Bin Toni, Kepala Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris UNWIRA, Tamisha Lauren Tan mengatakan bahwa proyek penelitian di Amarasi itu bertujuan untuk mendokumentasikan dan menyelidiki morfologi Amarasi (ISO: aaz), bahasa Austronesia yang digunakan di Kabupaten Kupang, Timor Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia.

“Morfologi Amarasi (ISO: aaz) itu dituturkan oleh sekitar 80.000 orang. Apalagi, Amarasi merupakan daerah ujung paling barat dari rangkaian bahasa atau dialek kompleks yang berada di bawah payung Uab Meto (juga dikenal sebagai orang Timor, Dawan (Ese), atau Atoni),” ungkap mahasiswi Universitas Harvard yang studi di bidang Linguistik dengan spesialisasi morfologi teoretis, sintaksis, dan linguistik historis itu.

Baca juga: UNWIRA dan Universitas Udayana Selenggarakan Kuliah Umum tentang Bahasa dan Kebudayaan

Disampaikan oleh Tamisha Lauren Tan bahwa untuk mengumpulkan data-data penelitian, Tamisha bekerja sama dengan penutur asli dan anggota masyarakat.

“Pendataan primer berlangsung sejak Oktober - Desember 2022 di kabupaten Amarasi Barat. Pengumpulan data difokuskan pada data naturalistik termasuk narasi, sejarah lisan, dan lagu atau puisi,” ujar Tamisha.

Menurut Tamisha, dari perspektif teoretis, data yang terkumpul juga dapat digunakan untuk menganalisis morfologi Amarasi dan menelusuri perkembangannya dari waktu ke waktu, sehingga dapat memajukan pemahaman kita tentang linguistik universal, struktur tata bahasa, dan cara bahasa berubah.

Baca juga: Menyambut Wisuda Periode I TA 2022/2023, UNWIRA akan Laksanakan Career Days

“Amarasi telah menginovasi banyak konstruksi dan karakteristik baru dibandingkan dengan bahasa leluhurnya Proto-Melayu-Polinesia. Dengan demikian, proyek ini menyelidiki asal mula beberapa inovasi tersebut, termasuk persetujuan subjek prefiks, kelas infleksi verbal, pembedaan kelas terner, dan mengeksplorasi apa yang diceritakan sistem ini kepada kita tentang bahasa di seluruh NTT,” pungkas Tamisha.

(Penulis: Ricky Mantero)