Mempersiapkan Lulusan yang Siap Kerja, UNWIRA Berkomitmen Melalui Program Inkubasi Persiapan Kerja

UNWIRA – Pada Selasa (12/04/2023), Kantor Kerja Sama dan Pusat Karier (KSPK) Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang melanjutkan program Inkubasi Persiapan Kerja (IPK) yang menggandeng “QuBisa” sebagai mitranya. Kegiatan IPK kali ini mengambil tema “Menumbuhkan Jiwa Technopreneur bagi Mahasiswa/i dan Alumni” dan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.

Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu Sisilia Daeng Bakka Mau, S.Kom., MT., selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komputer, sekaligus sebagai perwakilan UNWIRA yang membuka kegiatan IPK kali ini, Yesenia Irene Liyanto, B.Arts., MIB., MD., Owner Hotel Harper Kupang & Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, dan Riko Septiantoko, M.Pd., CEO CV Kori Wisata dan Kori Parfum, serta dipandu oleh Habibi dari pihak “QuBisa”.

“Program IPK bertujuan untuk membekali calon lulusan UNWIRA dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Dalam program tersebut, UNWIRA menggandeng “QuBisa” sebagai platform pembelajaran online terbesar di Indonesia yang memiliki misi untuk mempersiapkan lulusan baru dan profesional muda, agar menjadi lebih kompeten dan kompetitif dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan meningkatkan akses untuk Pendidikan dan Pelatihan berkualitas untuk semua orang, di mana saja, kapan saja, serta sebagai Road Map karier yang dapat membimbing lulusan baru untuk menemukan sesuai jalur mereka,” kata Dr. Priscilla M. Assis Hornay, MA., M.Ed., Kepala KSPK UNWIRA.

Dalam sambutannya, Sisilia Daeng Bakka Mau, S.Kom., MT., Kaprodi Ilmu Komputer UNWIRA, menjelaskan bahwa program IPK yang bekerja sama dengan “QuBisa” dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa/i tentang dunia kerja.

“Kerja sama UNWIRA dengan “QuBisa” dalam program IPK bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa/i tentang bagaimana dunia kerja dan persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk bisa terserap di dunia kerja maupun membuka usaha sendiri,” ungkap Sisilia Daeng Bakka Mau.

Sementara itu, Yesenia Irene Liyanto, dalam sesi sharing tentang kesuksesannya, menjelaskan bahwa tidak semua bisnis yang dijalankan akan suskes seperti yang diharapkan karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya.

“Tidak semua bisnis yang kamu jalani itu akan sukses atau berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan karena biasanya ada faktor-faktor yang tidak bisa kita bayangkan,” kata Yesenia yang juga merupakan Owner Sekolah Citra Bangsa.

Di sisi lain, Riko Septiantoko, dalam pemaparan materinya tentang “Menumbuhkan Jiwa Technopreneur”, menekankan bahwa keberanian untuk memulai dan mengambil risiko adalah kunci untuk membuka potensi Anda sebagai Technopreneur.

“Percayalah pada ide dan visi anda. Keberanian untuk memulai dan mengambil risiko adalah kunci untuk membuka potensi Anda sebagai Techopreneur yang sukses. Jangan ditunda-tunda,” tegas Riko Septiantoko.

“Kegiatan IPK ini diadakan setiap bulan dan dapat diakses oleh seluruh mahasiswa/i Semester VII – Semester XIV UNWIRA secara gratis atau tanpa dipungut biaya apa pun. Dengan harapan bahwa hal tersebut dapat membantu mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan secara maksimal,” ujar Priscilla M. Assis Hornay.

Puncak dari IPK ini, tambah Priscilla, ialah diadakannya career days yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i untuk melakukan sesi konsultasi atau tanya jawab seputar dunia kerja secara langsung dengan para narasumber.

“Mahasiswa/i juga mendapatkan informasi seputar lowongan pekerjaan, tips serta kualifikasi yang dibutuhkan melalui mitra-mitra UNWIRA yang hadir pada career days. Kerja sama UNWIRA dengan “QuBisa” menjadi komitmen UNWIRA untuk meningkatkan kualitas lulusan serta mempersiapkan mereka menjadi angkatan yang siap kerja,” pungkas alumnus Doktoral University of Leicester yang kini menjadi Dosen Pendidikan Bahasa Inggris UNWIRA itu.

(Penulis: Ocha Saru; Editor: Ricky Mantero)