18 September 2023 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kegiatan Khusus Kampus

UNWIRA Gelar Aksi Donor Darah Bersama


UNWIRA – Menyambut peringatan hari lahirnya yang ke-41, UNWIRA mengadakan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan ialah aksi donor darah bersama pada Senin, (18/09/2023). Aksi donor darah tersebut bertempat di Gedung Pelataran Rektorat UNWIRA.

Baca Juga: UNWIRA Gelar Konser Internasional Bertajuk "I Eat The Sun and Drink The Rain"

Eufrasia Reneilda Arianti Lengur, S.Si., M.Si., selaku Ketua Seksi Bakti Sosial Dies Natalis ke-41 UNWIRA mengatakan, dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak saudara dan saudari kita yang sakit sering kali mengalami kendala dalam mencari darah. Tak dapat dimungkiri juga bahwa ada yang sampai kehilangan nyawa lantaran tidak kunjung mendapatkan suplai darah yang cukup. Terdorong oleh situasi yang ada, kami berpikir untuk mengadakan aksi sosial berupa donor darah bersama yang dapat dilihat pada hari ini.

“Awalnya, kami menargetkan 25 kantong darah. Namun, puji Tuhan, kantong darah yang kami peroleh melebihi target sebelumnya. Kami memperoleh 33 kantong darah pada kegiatan aksi sosial kali ini,” ujarnya.

Baca Juga: Program Studi Pendidikan Musik UNWIRA Gandeng Goethe-Institut Selenggarakan Seminar Internasional

Di sisi lain, Fransiska Desiana Setyaningsih, S.Sos., M.Si., seorang peserta dalam kegiatan donor darah mengatakan, kegiatan donor darah yang dilakukan pada hari ini, sesungguhnya bukan semata-mata untuk menyambut hari lahir UNWIRA yang ke-41 saja, tetapi jauh daripada itu. Kegiatan ini merupakan bukti nyata keberpihakan UNWIRA terhadap saudara dan saudari yang membutuhkan darah. Bahwasanya, donor darah mempunyai banyak manfaat seperti, mengurangi kadar kolesterol, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi eritrosit (sel darah merah) baru, deteksi dini penyakit, dan membantu menjaga kesehatan mental. Masih banyak orang yang tidak mendonorkan darahnya lantaran takut. Padahal, mendonorkan darah sesuai dengan ketentuannya merupakan suatu hal yang menyehatkan.

“Dahulu, saya pernah mengalami kendala saat melakukan donor darah di mana saya ditolak untuk mendonorkan darah saya, mengingat saya tidak memenuhi salah satu syarat sebagai pendonor. Padahal, saya berniat sekali untuk membantu saudara dan saudari yang membutuhkan. Selang beberapa waktu, ada kegiatan donor darah. Setelah mendaftar dan diperiksa, saya pun dinyatakan layak untuk mendonor darah. Saya senang sakali bahwa pada saat itu, saya sudah bisa menyumbangkan darah saya sekaligus memberikan kehidupan bagi orang lain,” jelas dosen UNWIRA kelahiran Kupang, empat puluh delapan tahun silam itu.

Baca Juga: Pusat Inovasi Teknologi Pembelajaran (PITP) UNWIRA Gelar Kuliah Umum

Lebih lanjut, dosen yang akrab disapa Ibu Ning ini berharap agar di usianya yang sudah tidak lagi muda (41 tahun), UNWIRA semakin berkembang dan selalu memperhatikan sarana dan prasarana pendukung demi terciptanya pembelajaran yang aman dan nyaman.  Ia menambahkan, sarana dan prasarana yang memadai juga dapat berimplikasi terhadap keunggulan kampus.

(Penulis: Rio Ambasan)