24 November 2023 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Kegiatan Khusus Kampus
Mahasiswa UNWIRA Ikut Coaching Clinik Persiapan Program Kreativitas Mahasiswa 2024
UNWIRA - Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) menggelar “Coaching Clinik Persiapan Program Kreativitas Mahasiswa 2024” di aula St. Hendrikus, Lt. 4, Kampus Penfui, pada Jumat, (24/11/2023). Kegiatan ini diikuti oleh tim pengusul PKM, mahasiswa/i dan para dosen pendamping PKM.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Dr. Maximus M. Taek, M.Si., Prof. Retno Widyowati, dan Dedi Andriansyah, M.Si. Dalam kegiatan tersebut, terdapat sesi sharing yang dibawakan oleh Kristiani Ragat dan Irwandi Tahu.
Drs. Rodriques Servatius, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Coaching Clinik kali ini membawa semangat baru bagi UNWIRA untuk ikut bersaing pada PKM 2024. Alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut meyakini bahwasanya prestasi yang diraih oleh kedua mahasiswa UNWIRA tersebut dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya.
“Kita perlu bersyukur karena tahun ini masih ada mahasiswa kita yang berhasil. Semoga, hal ini bisa menggerakkan adik-adik tahun ini,” tandasnya.
Baca Juga: Gandeng Universitas Katolik Parahyangan, UNWIRA Adakan Seminar Budidaya Maggot
Dedi Andriansyah, M.Si., dalam pemaparan materinya, memberikan motivasi sederhana kepada mahasiswa/i UNWIRA untuk tidak berkecil hati atas kegagalan, tetapi berani melihat peluang dengan belajar taktik dan strategi dari para pemenang.
“Saya punya tips sederhana yang juga saya sampaikan kepada mahasiswa/i saya. Sebenarnya cara mudah untuk menang itu adalah belajar dari pemenang. Kalian bisa mengikuti alur mereka, belajar dari mereka, mengikuti sosial media mereka, mengikuti perjalanan hidup mereka. Jika hal tersebut sudah berhasil kalian ikuti, sudah pasti kalian akan mendapatkan cara mudah untuk menang," tegasnya.
Baca Juga: Program Studi Arsitektur UNWIRA Selenggarakan Kuliah Umum
Lebih lanjut, akademisi asal Universitas Medan tersebut juga menjelaskan bahwa acuan tujuan dari PKM adalah pengembangan budaya dan kearifan lokal yang didasarkan dengan bidang ilmu masing-masing. Menurutnya, UNWIRA memiliki peluang besar karena NTT sendiri merupakan daerah yang kaya akan budaya.
Mikael Selestinus Papu Fasi, selaku peserta dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa ia sangat bersyukur karena telah diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi perkembangan studinya.
(Penulis: Amandha Tukan; Editor: Rio Ambasan)