14 March 2024 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat

Program Studi Biologi UNWIRA Sosialisasikan Penanganan Masalah Stunting di Desa Baumata Timur


UNWIRA – Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Katolik Widya Mandira sukses menyelesaikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. Kegiatan ini dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Prodi Biologi pada 18 dan 24 November 2023 di SD GMIT Baumata dan Balai Desa Baumata Timur.

Baca Juga: Mahasiswa Biologi UNWIRA Sukses Menyelesaikan KKN di Belo

Fokus utama dari kegiatan ini ialah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem untuk mendukung upaya pencegahan stunting di Desa Baumata Timur. Ketua Pelaksana, Dr. Ir. Yoseph M. Laynurak, M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian ini diawali dengan identifikasi masalah yang dilakukan pada Oktober 2023.

“Setelah melakukan identifikasi, kami menemukan beberapa permasalahan terkait stunting di Desa Baumata Timur, seperti keterbatasan dalam menyediakan pangan yang merata bagi anggota keluarga, kurangnya asupan protein dan pola asuh yang kurang tepat pada anak, serta minimnya pengetahuan tentang gizi dan pemanfaatan ekosistem sebagai sumber daya alam,” terangnya.

Menanggapi permasalahan tersebut, Yoseph M. Laynurak mengatakan bahwa Program Studi Biologi mengambil langkah untuk melakukan sosialisasi tentang stunting kepada anak-anak di SD GMIT Baumata serta kepada orang tua di Desa Baumata Timur.

“Kepada anak-anak, fokus kami adalah untuk menanamkan pemahaman sejak dini tentang pentingnya makan bergizi dan sumber makanan bergizi. Anak-anak juga ditanamkan kebiasaan dan kecintaan terhadap lingkungan sebagai sumber kebutuhan pakan yang berkualitas, untuk itu dilatih menanam dan merawat tanaman dengan membuat irigasi tetes,” jelasnya.

Baca Juga: Bangun Kultur Antikorupsi, UNWIRA Gelar Kuliah Umum

Sementara, untuk kelompok orang tua, Program Studi Biologi memilih pasangan yang memiliki anak usia 0-12 tahun. Kelompok ini diberi pemahaman tentang pengelolaan sumber daya untuk menghasilkan sumber makanan berkualitas yang berasal dari tanaman dan hewan, bagaimana pengelolaannya agar menjadi makanan yang bergizi bagi keluarga terutama balita, anak-anak, dan remaja.

“Mereka juga diberikan sumbangan alat peraga berupa kandang ayam dan bak portabel untuk pemeliharaan ikan lele. Kandang ayam dan bak pemeliharaan ikan lele bertujuan agar keluarga fokus menghasil sumber protein bagi keluarga secara rutin setiap hari,” tambahnya.

Menurut Yoseph M. Laynurak, pengelolaan yang optimal terhadap ekosistem sebagai sumber daya alam dapat membantu penanganan masalah stunting .

Lebih lanjut, ia memaparkan hasil kegiatan pengabdian yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan dari guru dan siswa di SD GMIT serta masyarakat Desa Baumata Timur.

Baca Juga: Program Studi Biologi UNWIRA Gelar Kuliah Umum

Yoseph M. Laynurak berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara periodik dan dilakukan pemantauan terhadap kelompok sasaran untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan program agar dapat diperbaiki dan ditingkatkan kualitas kegiatannya di masa mendatang.

“Kami juga menyarankan peningkatan status desa ini menjadi desa binaan UNWIRA,” pungkasnya.  

(Penulis: Yosefa Saru)