18 March 2024 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Kegiatan Khusus Kampus
Romo Vinsen Jadi Salah Satu Wisudawan Terbaik
UNWIRA – Universitas Katolik Widya Mandira resmi melepas 480 orang wisudawan dan wisudawatinya pada Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam Rangka Wisuda Strata Dua Angkatan XLI dan Strata Satu Angkatan LXIX, pada Sabtu (16/03/2024) di Aula St. Maria Immaculata, Kampus Penfui.
Baca Juga: Lepas 480 Wisudawan/ti, Ini Pesan Rektor UNWIRA
Dari 480 wisudawan/ti, terdapat tujuh wisudawan/ti yang menyandang predikat sebagai lulusan terbaik. Ketujuh lulusan terbaik tersebut antara lain, Dewa Putu Sumardhika. S.T., MM, dengan IPK 3,94; dan untuk Gelar Sarjana atas nama Vinsensius Tamelab, S.Fil., S.H (Prodi Hukum) dengan IPK 3,91; Veronika Bele Bau, S.I.Kom. (Prodi Ilmu Komunikasi) dengan IPK 3,89; Maria Selviana Yunita Teto, S.Pd. (Prodi Pend Matematika), dengan IPK 3,80; Ana Omega Derosari Klau, S.Ak. (Prodi Akuntansi) dengan IPK 3,69; Fransiskus Asisi Aditya Dwiandri, S.Kom. (Prodi Ilmu Komputer) dengan IPK 3,68; dan Tesalonika Manansang, S.Si (Prodi Biologi) dengan IPK 3,51.
Baca Juga: Bangun Kultur Antikorupsi, UNWIRA Gelar Kuliah Umum
Romo Vinsen Tamelab, salah satu wisudawan terbaik dalam perayaan wisuda kali ini mengaku sangat senang atas peristiwa berahmat yang boleh dialaminya. Ia menyampaikan terima kasihnya kepada Bapa Uskup yang telah memperkenankannya untuk melanjutkan studi pada Program Studi Hukum di UNWIRA dan juga UNWIRA yang telah menjadi tempat belajar yang kondusif selama kurang lebih tujuh semester.
Romo Vinsen berharap semoga ilmu yang telah diperolehnya di bangku kuliah dapat membantunya dalam tugas dan pelayanan yang dipercayakan kepadanya.
“Semoga disiplin ilmu yang sudah saya dapatkan bisa membantu saya dalam tugas dan pelayanan yang dipercayakan kepada saya. Sebab, pelayanan sebagai imam tidak hanya terbatas pada pelayanan sakramen ataupun urusan keselatamatan jiwa-jiwa saja, tetapi juga merupakan panggilan untuk membantu umat dalam berbagai persoalan hidup,” tegasnya.
Lebih lanjut, mantan Pastor Rekan Paroki Katedral Kristus Raja Kupang ini menjelaskan pentingnya ilmu yang dipelajarinya semasa kuliah. Menurutnya, situasi kehidupan umat (masyarakat) tidak pernah terlepas dari persoalan hukum. Oleh karena itu, penting sekali memberikan pemahaman dan pendidikan hukum kepada masyarakat.
“Masyarakat kita masih banyak yang minim dengan pengetahuan terkait hukum. Itulah sebabnya, ada begitu banyak kasus pelanggaran HAM. Oleh karena itu dengan ilmu yang telah saya miliki ini, saya akan berusaha untuk melayani dan mengadvokasi mereka,” pungkasnya.
(Penulis: Rio Ambasan)