21 March 2024 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kegiatan Khusus Kampus

Gandeng AOG, Prodi Teknik Sipil UNWIRA Gelar Workshop Perancangan Fondasi di Kota Kupang


UNWIRA – Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira bekerja sama dengan Art of Geotechnics (AOG) menggelar workshop dengan tema “Perancangan Fondasi di Kota Kupang”, pada Kamis (21/03/2024).

Baca Juga: Lepas 480 Wisudawan/ti, Ini Pesan Rektor UNWIRA

Bertempat di Aula St. Paulus, Lantai 4, Gedung Rektorat, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan I Fakultas Teknik, Agustinus Haryanto Pattiraja, S.T.,M.T., dan dihadiri oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik.

Ketua Pelaksana, Paulus Sianto, S.T., M.T., menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki nilai penting sebagai pembelajaran tambahan bagi mahasiswa Program Studi Teknik Sipil.

“Tema ini sejalan dengan salah satu mata kuliah di Prodi Teknik Sipil tentang fondasi. Selain itu, Pak Aksan telah banyak melaksanakan workshop dan seminar tentang Geoteknik di seluruh Indonesia. Ia juga merupakan salah satu yang ahli dalam bidangnya. Oleh karena itu, kami melihat kesempatan ini sebagai jalan untuk memberikan wawasan yang lebih kepada mahasiswa kami,” ungkap Alumnus Universitas Katolik Parahyangan tersebut. 

Lebih lanjut, Paulus Sianto menjelaskan bahwa kolaborasi dengan AOG merupakan bagian dari upaya Program Studi Teknik Sipil UNWIRA untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi tantangan dan masalah Geoteknik di Kota Kupang.

“Ada banyak masalah terkait Geoteknik ini di Kota Kupang. Hal inilah yang kemudian mendorong kami untuk mengundang Pak Aksan agar ia bisa memberikan arahan dan pembelajaran kepada mahasiswa kami,” jelasnya.

Baca Juga: Bangun Kultur Antikorupsi, UNWIRA Gelar Kuliah Umum

Paulus Sianto juga mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara rutin ke depannya.  

Sementara itu, Dr. Ir. Aksan Kawanda, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., menggarisbawahi lima hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa sebagai calon engineer, yaitu terus berlatih, mengasah kemampuan, bekerja sama dengan teman, berada di lingkungan yang saling mendukung, dan tidak menjadi penonton.  

“Lakukan semua hal dengan sepenuh hati jika kaliam mau menjadi paham dan ahli,” ujarnya.  

Menyambut antusiasme peserta workshop, Aksan Kawanda menyatakan bahwa langkah mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ini merupakan awal yang baik untuk menjadi seorang engineer yang berkualitas.

“Seorang engineer adalah seorang pemecah masalah yang selalu berpikir kritis dengan data. Kalian sudah berada di tempat yang tepat, di kampus yang tepat untuk menjadi seorang engineer yang baik,” tegasnya.

Kepada para mahasiswa, Ia berpesan untuk menjadi seorang engineer yang memiliki etika, moral, dan integritas.

(Penulis: Yosefa Saru)