29 April 2024 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Kegiatan Khusus Kampus
Lepas Peserta PKM, Rektor UNWIRA Tegaskan Hal Ini
UNWIRA - Campus Ministry bekerja sama dengan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Katolik Widya Mandira mengadakan kegiatan Pengembangan Karakter Mahasiswa yang dilaksanakan selama 3 hari, yakni pada 26 - 28 April, di Biara SSpS Belo, Kabupaten Kupang.
Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa Fakultas Teknik UNWIRA.
Baca Juga: Dorong Generasi Z sebagai Agen Transformasi Digital Global, BEM UNWIRA Gelar PISMA VIII
Rektor UNWIRA, Pater Dr.Philipus Tule, SVD., dalam arahannya menekankan pentingnya kegiatan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi.
"Pembinaan karakter adalah bagian dari seluruh kegiatan tridarma karena di kelas hanya proses akademik. Oleh karena itu, kegiatan ini diperlukan untuk membina keseimbangan setiap mahasiswa sebagai akademisi sekaligus orang beriman," ujarnya.
Baca Juga: Universitas Katolik Widya Mandira Siap Berpartisipasi dalam ONMIPA-PT 2024
Pater Philipus juga mengajak mahasiswa untuk melihat kegiatan tersebut sebagai proses untuk mengenal diri sendiri.
"Setelah mengenal diri, ada banyak aspek yang harus direnungkan, mulai dari emosi, sifat, bakat, kemampuan, hingga harapan dan cita-cita," ungkapnya.
Menurutnya, seseorang akan mampu merancang masa depan jika ia mengenal diri sendiri, termasuk kelemahan dan kekuatannya. Dengan cara tersebut, ia yakin mahasiswa mampu memperbaiki diri dan pada akhirnya dapat membentuk lingkungan UNWIRA yang sehat.
"Dengan melihat rencana-rencana kegaitan ini, saya sangat optimis mahasiswa akan mendapat sesuatu pada akhir kegiatan dan semoga itu menjadi kontribusi untuk prodi, fakultas, dan UNWIRA secara keseluruhan," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Fr. Paul Ama Tukan, S. Fil., SVD., menjelaskan bahwa kegiatan tersebut didesain secara khusus untuk pembinaan rohani dan karakter. Oleh karena itu, ia mengajak para mahasiswa untuk mengikuti kegiatan secara konsisten, tuntas, dan selesai.
"Kegiatan pembinaan karakter terus berkesinambungan. Jadi, saya harap tidak ada yang menarik diri dari kegiatan ini dan seterusnya," pungkasnya.
(Penulis: Yosefa Saru)