05 May 2024 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Kerja Sama dengan Lembaga Lain
Rektor UNWIRA Lepas Mahasiswa MBKM Mandiri Internasional
UNWIRA - Rektor Universitas Katolik Widya Mandira, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., resmi melepas mahasiswa Program Studi Musik peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri Internasional di Timor Leste, pada Sabtu (04/05/2024). Acara pelepasan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan penutupan PISMA 8 yang digelar di Aula St. Maria Immaculata.
Baca Juga: Rektor UNWIRA Resmi Menutup PISMA 8
Dalam arahannya, Rektor UNWIRA menyampaikan proficiat kepada panitia MBKM mandiri internasional.
"Saya mengucapkan proficiat kepada panitia MBKM mandiri internasional yang sudah melaksanakan program ini. Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal yang baik dari kolaborasi kita dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dili," ungkpanya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Musik, Flora Ceunfin, S.Sn., M.Sn., menjelaskan bahwa salah satu tujuan pelaksanaan MBKM mandiri internasional di Timor Leste ialah memperkenalkan kesenian yang ada di Indonesia khususnya kesenian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) .
"Meskipun bukan merupakan bagian dari Negara Indonesia lagi, tetapi bahasa Indonesia masih sering digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Tidak hanya itu, kesamaan antara Indonesia khususnya Provinsi NTT dengan Timor Leste juga terlihat dalam hal kesenian, baik seni tari maupun seni musik tradisionalnya," jelasnya.
Baca Juga: Program Studi Biologi UNWIRA Gelar Kuliah Umum Biodiversitas Seri 4
Lebih lanjut, ia menyebut program ini tidak hanya memiliki manfaat untuk UNWIRA, tetapi juga KBRI karena dapat membantu merealisasikan program seni dan budaya yang dirancang oleh KBRI Dili.
"Melalui program ini, siswa-siswi yang berada di bawah naungan KBRI Dili tidak harus datang ke Indonesia untuk belajar kesenian-kesenian yang ada di Indonesia maupun belajar bahasa Indonesia," terangnya.
Ketua Program Studi Musik berharap kolaborasi dengan KBRI Dili akan terus berlanjut.
Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama program MBKM ialah pembelajaran tari kreasi daerah NTT, pembelajaran bahasa indonesia, pembelajaran drama (monolog), pembelajaran paduan suara dengan menggunakan lagu-lagu daerah NTT dan Timor Leste, pembelajaran ansambel campuran, pembelajaran teknik vokal, pembelajaran band, dan pembelajaran seni rupa.
(Penulis: Yosefa Saru)