06 August 2024 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat

Adakan Pelatihan Pengolahan Singkong, Mahasiswa Kimia FST UNWIRA Dukung Pemberdayaan Ekonomi Desa Waijarang


UNWIRA – Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Katolik Widya Mandira memberikan pelatihan pengolahan ubi kayu untuk produksi keripik dan tapioka, dalam rangkaian kegiatan live in OMK Paroki Pada, Keuskupan Larantuka, yang berlangsung di Desa Waijarang, pada 2 – 4 Agustus 2024.

Sebanyak 70 anggota OMK yang berasal dari Desa Waijarang, Pada, Watokobu, dan Bour, terlibat sebagai peserta pelatihan. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari aktivitas pengolahan ubi kayu yang telah dilakukan oleh mahasiswa bersama Karang Taruna Desa Waijarang.

Baca Juga: Mahasiswa Kimia FST Unwira Kunjungi TPA Bunga Bali Waijarang

Ketua panitia live in OMK Paroki Pada, Felix Lawe Boyang, menjelaskan bahwa kehadiran mahasiswa sebagai instruktur membawa dampak yang signifikan. “Saya melihat peran aktif mahasiswa KKN dalam proses produksi, tidak hanya sekadar memberikan materi. Oleh karena itu, saya berharap kehadiran teman-teman mahasiswa dapat memperkaya pengalaman anggota OMK, sehingga kami bisa berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi desa serta pengembangan organisasi OMK sendiri,” katanya.

Hadir pada pelatihan ini, Pastor Anil Swarna Kumar, MSFS., pastor pendamping OMK Paroki Pada, yang turut memotivasi anggota OMK peserta live in agar mengikuti pelatihan secara baik.

“Pelatihan ini adalah kesempatan untuk tidak hanya belajar, tetapi juga mengembangkan kegiatan produktif yang dapat meningkatkan perekonomian lokal,” ujar Pastor asal India dari Konggergasi Misionaris Santo Fransiskus De Lasales tersebut.

Baca Juga: Prodi Ilmu Komputer UNWIRA Gelar Pameran KKNT Bertajuk Digitalisasi Kewirausahaan

Selama sesi pelatihan, Pastor Anil juga menanyakan tentang kendala yang dihadapi mahasiswa terkait peralatan produksi. Monika Woli Wokal, salah satu mahasiswa yang terlibat, menyebutkan perlunya peningkatan kapasitas peralatan, seperti mesin parut ubi untuk mendukung produksi dalam skala besar. Menanggapi hal ini, Pater Anil menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan usaha keripik singkong.

"Jika OMK Stasi Waijarang serius dalam mengembangkan usaha ini, kami akan memastikan semua sarana produksi dilengkapi dan kendala yang ada diatasi," tegasnya.

(Penulis: Yosefa Saru)