15 August 2024 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat
Mahasiswa FST UNWIRA Dorong Semangat Kewirausahaan Anggota Pramuka Kwartir Cabang Lembata
UNWIRA – Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Lembata melibatkan delapan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Katolik Widya Mandira dalam kegiatan perkemahan di yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Waikilok, Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, pada 11 hingga 14 Agustus 2024. Mahasiswa Prodi Kimia ini terlibat untuk memberikan materi tentang kewirausahaan, khususnya pembuatan keripik singkong sekaligus tepung tapioka kepada anggota pramuka penggalang dan penegak, pada Senin (12/08/2024).
Baca Juga: Wujudkan P5, Mahasiswa Prodi Kimia UNWIRA Latih Murid SDN Waijarang Produksi Garam
Dalam sesi pelatihan tersebut, Dosen Pembimbing Lapangan, Gerardus Diri Tukan, S.Pd., M.Si., yang lebih akrab disapa Gerady Tukan, menjelaskan potensi besar ubi kayu yang dimiliki oleh Lembata. Ia menekankan bahwa ubi kayu, sebagai salah satu komoditas lokal, belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, ia mengajak para anggota pramuka untuk memikirkan bagaimana menjadikan ubi kayu Lembata sebagai keunggulan, kekuatan, dan kebanggan Lembata.
“Para anggota pramuka yang adalah para pelajar bisa mulai mencari uang sendiri secara halal melalui ubi kayu. Salah satu caranya ialah dengan membuat keripik ubi kayu pada hari Sabtu dan Minggu, dan dibawa ke sekolah pada hari Senin untuk jual,” ujarnya.
Selanjutnya, ia memperkenalkan tiga metode pembuatan keripik singkong, yaitu: mengiris ubi kayu segar dan langsung menggorengnya, merebus atau mengukus ubi kayu sebelum dijemur dan digoreng, serta memarut ubi kayu untuk kemudian dikukus dan dijemur sebelum digoreng.
Pada langkah yang ketiga, ubi kayu yang diparut harus diperas terlebih dahulu untuk diambil sarinya. Sari yang didiamkan selama 24 jam akan menghasilkan tepung tapioka atau tepung kanji. Jadi, cara yang ketiga dapat menghasilkan dua produk sekaligus, yakni keripik dan tepung tapioka.
Baca Juga: Mahasiswa Kimia FST Unwira Kunjungi TPA Bunga Bali Waijarang
Para mahasiswa Prodi Kimia kemudian mempraktikkan langsung proses pembuatan keripik singkong di hadapan para anggota pramuka. Mereka memperlihatkan mulai dari tahap pemarutan ubi kayu, pemerasan sari pati untuk menghasilkan tepung tapioka, hingga proses pengukusan, penjemuran, dan penggorengan. Pelatihan ini juga mencakup teknik pemberian cita rasa pada keripik serta cara pengemasan yang higienis, sehingga produk siap dipasarkan.
Ketua panitia perkemahan, Pito Keraf, mengemukakan bahwa pelatihan kewirausahaan sebagai salah satu materi pembinaan bagi para anggota pramuka penggalang dan penegak ini merupakan satu upaya untuk menggerakkan semangat kewirausahaan bagi generasi muda.
“Penting bagi seorang anak muda untuk mulai belajar bagaimana menghadapi perkembangan zaman yang ada saat ini, khususnya pengetahuan tentang kewirausahaan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan baku lokal seperti ubi kayu,” jelasnya.
Pito mengatakan bahwa pelatihan kewirausahaan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan teknis tentang produksi keripik singkong, tetapi juga bertujuan untuk menanamkan semangat wirausaha kepada para anggota pramuka. Dengan memanfaatkan bahan baku lokal seperti ubi kayu, para anggota pramuka diajak untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan peluang usaha yang dapat mendukung kemandirian ekonomi mereka.
(Penulis: Yosefa Saru)