02 September 2024 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Kerja Sama dengan Lembaga Lain
Perkuat Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual di Kampus, Satgas PPKS UNWIRA Teken Kerja Sama dengan Yayasan UDN
UNWIRA - Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Katolik Widya Mandira resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) pada Senin (02/09/2024). Kegiatan berlangsung di Ruangan Rapat Senat, Gedung Rektorat UNWIRA ini dihadiri oleh anggota Satgas PPKS UNWIRA, perwakilan Yayasan UDN, serta mahasiswa relawan Satgas PPKS.
Baca Juga:Kolaborasi Program Studi BK UNWIRA dan BSF Asia: Dorong Pemberdayaan Atlet Disabilitas
Penandatanganan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya oleh Rektor UNWIRA dan Direktur UDN.
Ketua Satgas PPKS UNWIRA, Ernesta Uba Wohon, S.H, M.Hum., menyatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat upaya penghapusan segala bentuk kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya, bersama Polda NTT, Satgas PPKS telah mendapat penguatan kapasitas tentang penanganan kasus kekerasan seksual.
“Pertama dengan Polda NTT tentang penanganan kasus, tapi untuk pendampingan belum. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan UDN, sehingga kami lebih sigap terhadap pendampingan kasus-kasus yang mungkin akan kami hadapi di masa depan,” ujar Ernesta.
Baca Juga: Gandeng UNWIRA, BRIN Sosialisasikan Program Pendanaan Riset dan Inovasi
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus tidak saja menjadi tugas Satgas PPKS, tetapi seluruh Civitas Academica UNWIRA. Oleh karena itu, ia mengharapkan partisipasi aktif relawan Satgas PPKS untuk menciptakan lingkungan UNWIRA yang bebas dari segala tindakan kekerasan seksual.
“Saat ini sudah ada relawan Satgas yang merupakan mahasiswa. Harapan kami, ke depannya lebih banyak mahasiswa yang terlibat menjadi relawan untuk membantu dan mendukung kerja-kerja Satgas PPKS,” tambahnya.
Dosen Fakultas Hukum UNWIRA tersebut menyampaikan apresiasinya kepada Yayasan UDN atas inisiatif kerja sama ini dan berharap dapat melahirkan berbagai rencana yang lebih baik untuk pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Yayasan UDN. Semoga ke depan kita dapat mengembangkan lebih banyak rencana untuk memberantas kekerasan seksual di lingkungan kampus," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Yayasan UDN, Simon Sadi Open, S.Pd., mengatakan bahwa dalam menjalankan perannya, Yayasan UDN beroperasi di bawah payung program Inklusi yang merupakan bentuk kerja sama pemerintah Australia dan Indonesia dalam hal manajemen kebencanaan manusia dan sosial.
Yayasan UDN diketahui aktif bergiat sejak tahun 2022 dan melakukan pendampingan pencegahan dan kekerasan seksual yang berfokus pada perempuan dan anak.
Baca Juga: Mahasiswa FST UNWIRA Dorong Semangat Kewirausahaan Anggota Pramuka Kwartir Cabang Lembata
Simon Sadi Open mengungkapkan bahwa kerja sama dengan UNWIRA merupakan salah satu langkah UDN untuk mengurangi angka kasus kekerasan seksual di lingkup Perguruan Tinggi.
"Saya berterima kasih kepada UNWIRA yang telah menyetujui kerja sama ini karena ini menjadi tanda bahwa UNWIRA tidak saja menjalankan regulasi Kemdikbud untuk membentuk Satgas PPKS, tetapi juga peduli untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi seluruh warga kampus," pungkasnya.
Acara penandatanganan ini diakhiri dengan sosialisasi kepada mahasiswa relawan Satgas PPKS mengenai pendampingan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus.
(Penulis: Yosefa Saru)