26 November 2024 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kerja Sama dengan Lembaga Lain

UNWIRA Gelar Diskusi Publik Bersama WALHI: Bahas Politik Energi Bersih di Kepulauan Nusa Tenggara


UNWIRA - Senin (25/11/2024), Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Widya Mandira, bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), menggelar diskusi publik tentang “Politik Energi di Kepulauan Nusa Tenggara” yang berlangsung di Aula St. Hendrikus, Gedung Rektorat.

Diskusi ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia akibat perubahan iklim, dengan penekanan pada tata kelola lingkungan yang kurang memperhatikan prinsip keberlanjutan.

Umbu  Wulang Tanaamah Paranggi, Direktur WALHI NTT, mengatakan bahwa di kepulauan nusa tenggara, kebijakan sektor energi seperti pengembangan geotermal, penambahan PLTU batu bara, menambah kerentanan wilayah, khususnya bagi kelompok masyarakat rentan.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNWIRA Gelar Pelatihan Jurnalistik di SMAK St. Filomena

Lebih lanjut, ia mengatakan proyek mitigasi perubahan iklim di sektor energi seringkali mengabaikan keselamatan masyarakat di lokasi-lokasi pelaksanaan proyek dan mengancam keberlanjutan lingkungan.

Menurutnya, konsep geotermal di NTT masih menimbulkan keraguan karena pengelolaan sumber daya alam akan terus berubah, sehingga hal ini membuat masyarakat menjadi tidak sejahtera. Hal ini juga dikarenakan belum ada ahli yang fokus pada masalah masalah ini.

“Kita punya geotermal, tetapi kita tidak memiliki sumber daya manusia yang dapat mengelola geotermal tersebut,” katanya.

Umbu menegaskan bahwa salah satu masalah mendasar dalam kebijakan energi adalah minimnya keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan.

“Pemerintah seringkali membuat keputusan dengan mengabaikan keterlibatan masyarakat, sehingga banyak sekali proyek-proyek yang dibuat oleh pemerintah tidak sesuai dengan harapan masyarakat,” tegasnya.

Rosalinda Tiran, mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, berbagi pandangannya mengenai diskusi publik ini.   

“Saya rasa diskusi seperti ini perlu dibicarakan di kalangan anak muda saat ini, apalagi mahasiswa sebagai kaum intelektual agar kami lebih peka terhadap isu-isu lingkungan yang ada di sekitar kita karena kita yang akan menjadi penerus di masa depan,” terangnya.

Selain dilaksanakan secara tatap muka, kegiatan ini juga dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.  

(Penulis: Intan Beko; Editor: Yosefa Saru)




https://iainpalopo.ac.id/https://perbarindo.org/https://itj.jakartamrt.co.id/https://www.delejcotebavi.com/https://karir.itb.ac.id/https://heartlandcomputer.com/https://www.beritabadung.id/https://www.bsn.go.id/https://kan.or.id/