04 May 2025 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kegiatan Khusus Kampus

UNWIRA Gelar Latihan Intensif Paduan Suara Menuju Pemecahan Rekor MURI


UNWIRA - Universitas Katolik Widya Mandira mengadakan latihan paduan suara sebagai bagian dari persiapan pemecahan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Kegiatan ini direncanakan akan digelar pada 01 Juni 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi di UNWIRA.

Latihan dilaksanakan serentak di dua lokasi, yakni Aula St. Maria Immaculata Kampus Penfui dan Aula A300 Kampus Merdeka, setiap Sabtu, yang dimulai sejak 08 Maret 2025. Paduan suara ini akan membawakan lagu Tanah Tumpah Darahku dalam 15 variasi aransemen karya komponis lokal, Riki Tukan, dan akan dipentaskan oleh 5.000 orang.

Baca Juga: Prodi Ilmu Pemerintahan UNWIRA Gelar Kuliah Umum Bersama Gubernur NTT

Wakil Ketua Panitia, Agustinus Kayamce Bere, S.Pd., yang juga merupakan alumnus Program Studi Pendidikan Musik UNWIRA menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta.

“Saya berharap para peserta paduan suara tetap bersemangat. Ini adalah momen besar yang kita bangun bersama. Kita ingin agar seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur terpukau dengan penampilan di bawah nama UNWIRA. Kita buktikan bahwa kita mampu tampil luar biasa dan membanggakan,” ungkapnya penuh semangat.

Semangat serupa diungkapkan oleh Lovelyn, mahasiswa Program Studi Pendidikan Musik, yang turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

“Motivasi saya mengikuti paduan suara MURI adalah untuk menambah pengalaman, meningkatkan kemampuan membaca notasi musik, serta melatih vokal saya karena saya merasa masih belum terlalu fasih dalam bernyanyi, saya berharap melalui latihan ini kemampuan saya dapat meningkat,” pungkasnya.

Lovelyn juga menambahkan bahwa sebelum memulai sesi latihan, seluruh peserta terlebih dahulu melakukan pemanasan vokal. Hal ini bertujuan agar suara tetap stabil dan tidak mudah lelah selama proses menyanyi berlangsung.

Seiring meningkatnya intensitas latihan, terlihat perkembangan signifikan dari para peserta, khususnya pada kelompok suara tenor, bas, dan alto. Para peserta mulai menghafal serta memahami berbagai bentuk aransemen. Namun, tim pelatih menilai masih diperlukan beberapa sesi tambahan untuk menyempurnakan harmonisasi antara suara dan iringan musik.

(Penulis: Ignasia Masang; Editor: Yosefa Saru)