05 May 2025 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Kegiatan Khusus Kampus
PISMA XI UNWIRA Resmi dibuka
UNWIRA – Pekan Ilmiah dan Seni Mahasiswa (PISMA) IX secara resmi dibuka dengan bunyi Gong yang dipukul oleh Sekretaris YAPENKAR, Br. Dr. Kristinus Sembiring, SVD., S.Pd., M.Pd., didampingi oleh Wakil Rektor III UNWIRA, Ketua BEM UNWIRA dan perwakilan panitia pelaksana PISMA. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (05/05/2025) di Aula Hendrikus, Lantai 4, Gedung Rektorat dan menjadi momentum awal rangkaian kegiatan kreatif dan ilmiah mahasiswa UNWIRA.
Baca Juga: UNWIRA Gelar Latihan Intensif Paduan Suara Menuju Pemecahan Rekor MURI
Drs. Rodriques Servatius, M.Si., mewakili Rektor UNWIRA, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh panitia pelaksana yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara PISMA IX. Ia juga memberikan penghargaan kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dan menunjukkan semangat yang tinggi untuk berkompetisi.
“Tema ini dipilih di tengah tantangan krisis iklim yang begitu luar biasa. Tema ini mendorong kita untuk melanggengkan, memikirkan, serta menciptakan energi hijau. Oleh karena itu, maka perilaku yang setia pada hal-hal yang kecil itu salah satu manivestasi dari green energy,” jelasnya.
Drs. Rodriques mendorong seluruh peserta untuk belajar dengan giat dan berkomitmen untuk menghasilkan karya yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Sementara itu, Ketua BEM UNWIRA, Nona Lamariang, menyampaikan bahwa makna dari PISMA adalah wadah untuk menggali ide dan berekspresi.
“PISMA bukan hanya sekadar ajang kompetisi. Lebih dari itu, PISMA adalah ruang pertemuan ide, wadah berekspresi dan tempat di mana potensi dari berbagai penjuru Indonesia maupun manca negara dalam semangat intelektualitas dan seni,” jelas Nona.
Baca Juga: Peringati HARDIKNAS, Rektor UNWIRA Tekankan Ini
Nona menegaskan bahwa mahasiswa tidak boleh hanya berperan sebagai penonton perubahan, tetapi harus menjadi motor penggerak transformasi menuju masa depan yang cerah dan berkelanjutan.
Melalui PISMA, lanjutnya, mahasiswa dituntut untuk menjadi garda terdepan yang peka dan responsif terhadap isu global, salah satunya adalah isu lingkungan. Ia mengatakan bahwa mahasiswa memiliki kekuatan untuk menjadi agent of chance.
“Melalui penelitian, inovasi, dan karya seni yang sadar akan pentingnya lingkungan dan menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari kampus, dari komunitas kecil, dari langkah sederhana yang konsisten dan berkelanjutan,” tambahnya.
Beberapa universitas internasional yang terlibat tahun ini ialah Dongseo University (Korea), International Christian University (Jepang), Kun Shan University (Taiwan), Gabriel Taborin College of Davao (Filipina), Inholland University Applied Sciences (Netherlands), dan ISFIT D. Jaime Garcia Golurat Fatumeta Dilli (Timor Leste).
Kegiatan PISMA akan diisi dengan rangkaian mata lomba yang berlangsung sepanjang minggu ini.
(Penulis: Imel Hongu; Editor: Yosefa Saru)