11 July 2022 - Oleh Rektorat
Kategori : Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat
767 Mahasiswa/i Unwira Kupang Menjalani KKNT-PPM di 10 Kabupaten di NTT
767 Mahasiswa/i Unwira Kupang Menjalani KKNT-PPM di 10 Kabupaten di NTT
Kupang (11/7/2022) – Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (Unwira) melepas 767 mahasiswa/i ke tempat Kuliah Kerja Nyata Tematik – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) di Aula St. Maria Immaculata. Acara pelepasan ini merupakan acara puncak setelah melewati proses orientasi atau pembekalan pada tanggal 7 Juli 2022.
Selama proses orientasi atau pembekalan, mahasiswa/i peserta KKNT-PPM Unwira dibekali oleh tiga pembicara, yaitu Prof. Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si, Ak., CA, CMA, QIA, CFrA (Kepala LPPM Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan Staf Khusus Gubernur NTT untuk Program Peningkatan Mutu/Kualitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Provinsi NTT), Viktorius Manek (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) NTT), dan dr. Theresia Sarlina (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) NTT).
Saat proses orientasi atau pembekalan, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., selaku Rektor Unwira Kupang, mengajak beberapa pihak seperti panitia, LPPM, para dosen pembimbing lapangan (DPL), dan para mahasiswa/i untuk memahami visi dan misi dari KKNT-PPM, serta menjalankannya sesuai tupoksi masing-masing.
“Bina dan kembangkan daya kreativitas dan inovasi bagi diri sendiri dan masyarakat, selalu menjaga nama baik almamater, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat selanjutnya,” pesan Pater yang menjadi rektor Unwira Kupang periode 2017-2025.
“KKNT-PPM harus menjadi kesempatan juga bagi mahasiswa/i untuk membawa inovasi diri dengan belajar juga dari masyarakat, sehingga kelak menjadi calon-calon pemimpin sejati yang bermental taking and giving dari masyarakat (saling memberi dan menerima, saling belajar dan mengajar),” tambah Pater Philip.
Dalam acara pelepasan, Bapak Gerardus Diri Tukan, S.Pd., M.Si., selaku ketua panitia KKNT-PPM periode III tahun 2022 ini, memberitahukan beberapa tempat KKNT-PPM yang dituju, di antaranya Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Lembata. Rinciannya, mahasiswa/i peserta KKNT-PPM Unwira Kupang yang terdiri dari enam fakultas dan 18 Program Studi (Prodi) akan terjun ke 50 lokasi (46 desa dan empat kelurahan) dan 27 kecamatan di provinsi NTT.
Bapak Grady Tukan juga mengatakan bahwa KKNT-PPM kali ini mengusung tema “Unwira Mengabdi untuk Penguatan Ekonomi dan Sumber Daya Manusia (SDM) NTT”. KKNT-PPM ini juga berbasis Education for Sustainable Development (EfSD) atau pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.
“Ada beberapa hal penting yang akan dilakukan oleh mahasiswa/i Unwira di tempat KKNT-PPM, yaitu penguatan Badan Usaha Milik Desa (BumDes), pendataan Stunting, dan membantu anak-anak sekolah dalam menguasai baca, tulis, dan hitung (Calistung),” ungkap mantan Ketua Program Studi Kimia – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unwira ini.
Kemudian, Pater Philip berharap agar di dalam kegiatan KKNT-PPM periode III ini mahasiswa/i Unwira dapat membawa bendera almamater, khususnya sebagai mahasiswa atau orang-orang terpelajar yang berasal dari Unwira dengan moto “Ut Vitam Habeant Abundantius”.
“Kamu bawa benderamu sekaligus bendera lembaga, bendera perguruan Tinggi di tengah masyarakat yang bervariasi, karena ada masyarakat yang berpendidikan, yang tidak berpendidikan, yang kaya, yang miskin, dan anak-anak sekolah dengan berbagai situasi pendidikan. Oleh karena itu, kamu harus tampil untuk menjadi menara dan terang, serta tampil membawa contoh yang baik bagi masyarakat, baik bagi orang tua, orang dewasa, maupun anak-anak,” kata Pater Philip.
Lebih lanjut, Pater Philip menambahkan bahwa salah satu topik atau kegiatan yang akan dibawa oleh mahasiswa/i KKNT-PPM Unwira tahun 2022 ini ialah kegiatan belajar yang akan meningkatkan keterampilan dan kemampuan baca, tulis, dan hitung, yang disebut Calistung. “Kegiatan itu harus diwujudkan karena kegiatan itu merupakam suatu yang baru atau suatu inovasi dari KKNT-PPM angkatan tahun ini,” tegas ahli dan dosen Filsafat Islam (Islamologi) ini.
“Kami akan tanam bibit, memberikan Abate (larvasida) kepada masyarakat, berusaha mencegah stunting, serta mengajarkan anak-anak cara membaca dan menulis”, ujar Frido Detan, mahasiswa Program Studi Teknik Sipil yang akan menjalankan KKNT-PPM di Desa Tablolong, Kabupaten Kupang, seusai acara pelepasan.