01 May 2025 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kegiatan Khusus Kampus

Prodi Ilmu Pemerintahan UNWIRA Gelar Kuliah Umum Bersama Gubernur NTT


UNWIRA - Dalam rangkaian Dies Natalis yang ke-40 Program Studi Ilmu Pemerintahan, Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan (BEMPS-IPM), menggelar kuliah umum dengan tema “Membayangkan NTT 2045: Emas atau Was-was?’’, pada Kamis (01/05/2025) di Aula St. Hendrikus, Lt. 4, Gedung Rektorat. Kuliah umum ini menghadirkan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si., Apt., sebagai narasumber utama.

Dalam paparan materinya yang berjudul “Mewujudkan NTT Maju, Cerdas, Sehat, Sejahtera dan Berkelanjutan Dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045: Ayo Bangun NTT”, Gubernur NTT menyoroti tantangan, potensi, dan strategi pembangunan berkelanjutan di Provinsi NTT.

Baca Juga: Prodi Ilmu Pemerintahan Gelar Lomba Debat Tingkat SMA se-daratan Timor

Gubernur NTT menyampaikan, ”Saya ingin menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Justru, pelaksana utama di lapangan adalah pemerintah daerah. Kita berbicara soal implementasi langsung di masyarakat dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan,” tekannya.

Pada sektor pendidikan, ia menyebut pemerintah provinsi memiliki kewenangan untuk membina dan mengelola sekolah menengah atas dan kejuruan.

“Kami memastikan bahwa anggaran pendidikan digunakan secara tepat, merata, dan transparan. Selain pembangunan fisik, kami juga mendukung peningkatan kualitas guru dan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan daerah,” tambahnya.

Kemudian, dari sisi infrastruktur, Gubernur NTT mengatakan saat ini tengah fokus pada pembangunan jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya yang menghubungkan daerah-daerah terpencil. Menurutnya, hal ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka akses pasar, dan menurunkan tingkat kemiskinan.

Lebih lanjut, Gubernur NTT menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media dalam perumusan dan implementasi kebijakan pembangunan.

“Misalnya, dalam proyek-proyek besar, kita menerapkan analisis dampak lingkungan yang ketat dan mendorong penggunaan energi terbarukan,” ungkapnya.

Baca Juga: Program SEW-ME: Lembaga Bahasa UNWIRA Ajak Civitas Academica Latih Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris

Gubernur NTT juga menekankan peran sentral masyarakat dalam proses pembangunan melalui partisipasi aktif dalam musrenbang dan forum komunitas.

Menutup kuliah umum tersebut, Gubernur NTT mengajak seluruh mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pengamat, tetapi ikut berkontribusi dalam pembangunan.

“Mulailah dari yang kecil, misalnya dari lingkungan sekitar karena perubahan besar dimulai dari tindakan sederhana yang konsisten,” pungkasnya.

Rektor UNWIRA, P. Dr. Philipus Tule, SVD., menyampaikan apresiasi atas kehadiran Gubernur dan menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan resmi perdana sejak Gubernur dilantik. Ia menilai kehadiran Gubernur dalam kuliah umum ini menjadi momentum penting dalam menjembatani sinergi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi.

(Penulis: Juintan Beko; Editor: Yosefa Saru)