I Eat the Sun and Drink the Rain

2023-09-16

Dilaksanakan

I Eat the Sun and Drink the Rain is a song cycle of ten darkly melancholic pieces for choir and electronics based around lyrics that are predominantly by Sven Helbig. The composer himself describes the work as: “A poetic journey in search of humanity." The modern song cycle spans from the archaic Kyrie Eleison, to Leopardi’s L’Infinito, to modern reflections on the human soul as a beautiful but small part of nature. In ten episodes, it describes humans trying to find redemption, resonating with nature and immersing in deep spirituality. Gentle choral textures meet digital sound creations and layer mesmerizing a capella compositions onto the composer’s pulsing electronical sounds. For the live concerts the sonically powerful work is accompanied by the hypnotic visuals of Icelandic video artist Máni M. Sigfússon. The choir of the Widya Mandira University, conducted by Romy Langgu, will be joining Sven Helbig on stage for the performance at Aula Santa Maria Imakulata. The choir will be specially dressed for this production in creations by acclaimed Berlin fashion designer Esther Perbandt. I Eat the Sun and Drink the Rain has been successfully performed in North- and South America, Canada and across Europe. The Widya Mandira University is proud to present the Asia premier of this work.

https://concerto.unwira.com/

" I Eat the Sun and Drink the Rain" adalah siklus lagu yang terdiri dari sepuluh bagian yang penuh dengan nada gelap dan melankolis untuk paduan suara dan elektronik, berdasarkan lirik yang sebagian besar diciptakan oleh Sven Helbig. Komposer itu sendiri menggambarkan karya ini sebagai: Perjalanan Puitis dalam pencarian akan kemanusiaan. Siklus lagu modern ini membentang dari Kyrie Eleison yang kuno, hingga L'Infinito karya Leopardi, hingga refleksi modern tentang jiwa manusia sebagai bagian cantik, namun kecil dari alam. Dalam sepuluh episode, ia menggambarkan manusia berusaha menemukan penebusan, beresonansi dengan alam, dan tenggelam dalam spiritualitas yang mendalam. Tekstur paduan suara yang lembut bertemu dengan kreasi suara digital dan menyatukan komposisi acapella yang memukau dengan suara elektronik berdenyut milik komposer. Untuk konser live, karya yang penuh daya sonik ini disertai oleh visual hipnotis dari seniman video Islandia, Máni M. Sigfússon. Paduan suara dari Universitas Katolik Widya Mandira, yang dipimpin oleh Romy Langgu, akan bergabung dengan Sven Helbig di atas panggung pertunjukan di Aula Santa Maria Immaculata. Paduan suara akan khusus berpakaian untuk produksi ini dengan kreasi dari perancang busana terkenal dari Berlin, Esther Perbandt. " I Eat the Sun and Drink the Rain" telah berhasil dipentaskan di Amerika Utara dan Selatan, Kanada, dan di seluruh Eropa. Universitas Katolik Widya Mandira dengan bangga mempersembahkan karya ini dalam premier Asia.

https://concerto.unwira.com/