17 August 2022 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kegiatan Khusus Kampus

Unwira Kupang Peringati HUT RI yang ke-77 dengan Menggelar Upacara Pengibaran Sang Merah Putih


Unwira Kupang Peringati HUT RI yang ke-77 dengan Menggelar Upacara Pengibaran Sang Merah Putih

UNWIRA – Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar upacara pengibaran Bendara Merah Putih untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-77 di depan gedung Rektorat Unwira.

Upacara yang berlangsung pada Rabu (17/8/ 2022) itu dipimpin oleh Rektor Unwira, Pater Dr. Philipus Tule, SVD. Upacara itu dihadiri juga oleh para wakil rektor, para dekan, para dosen, para pegawai, dan mahasiswa/i utusan dari setiap program studi (prodi).

Baca juga di PENA NUSANTARA: Unwira Kupang Peringati HUT RI 77, Rektor Gambarkan Situasi Zaman Penjajahan

Dalam sambutannya, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor Unwira sekaligus pembina upacara, mengatakan bahwa tema HUT RI pada tahun 2022 ini ialah “Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat”.

Lebih lanjut, Rektor Unwira yang biasa dipanggil Pater Lipus menggambarkan situasi zaman penjajahan di setiap aspek kehidupan. Misalnya, dari aspek sosial, orang lebih merindukan makanan daripada uang dan lebih merindukan kebebasan daripada kekayaan. Kemudian, dari aspek pendidikan, orang lebih menginginkan buku daripada Handphone (HP), smartphone, dan sejenisnya.

“Orang lebih suka belajar dan mendapatkan pendidikan daripada rekreasi. Sebab, mereka tidak menikmati kebebasan, tetapi hidup mereka hanya diwarnai oleh penjajahan,” ujar ahli dan dosen Filsafat Islam (Islamologi) yang menyelesaikan Program Doktoral-nya di The Australian National University, Canberra-Australia.

Baca juga: Unwira Kupang Perkuat Kerja Sama dengan Kopdit Adiguna: Rektor Unwira Sebut Kerja Sama Itu sebagai Kerja Sama Ibu dan Anak

Menurut Pastor SVD yang pernah menulis buku berjudul “Mengenal Kebudayaan Keo: Dongeng, Ritual, dan Organisasi Sosial” itu, situasi penjajahan itu berbeda dengan situasi kita zaman sekarang. Saat ini, kebebasan bisa kita nikmati. Perayaan HUT RI dapat kita rayakan dengan berbagai macam perlombaan, pawai, carnaval, dan kegiatan lain dengan tema yang selalu bervariasi.

Pada kesempatan itu juga, Rektor Unwira yang sedang menjalani masa jabatan dalam periode keduanya menggambarkan situasi bangsa dan negara Indonesia yang sempat terpuruk karena pandemi Covid-19 yang merongrong segala dimensi kehidupan masyarakat Indonesia.

“Untuk itu, saya mengajak seluruh warga Unwira untuk bekerja sama atau mengambil bagian dalam usaha memulihkan kembali situasi dan bangsa kita yang sedang terpuruk. Sebab dengan demikian, seluruh warga Unwira dapat memaknai HUT RI yang ke-77 dengan baik,” tegas Pater Lipus.

Baca juga: Rektor Unwira Kupang Menguji Disertasi Kandidat Doktoral Unpar Bandung

Lebih lanjut, Pastor yang lahir pada 23 Maret 1953 itu juga mengajak segenap civitas academica Unwira untuk menghormati para pejuang kemerdekaan.

“Pengorbanan mereka (para pahlawan bangsa) tidak boleh pudar. Dengan semangat kepahlawanan, kita harus berpartisipasi dalam usaha membebaskan masyarakat dan negara dari segala keterpurukan. Untuk itu, kita harus senantiasa memaknai HUT negara kita tercinta dengan baik, supaya bangsa dan negara Indonesia bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat demi kesejahtraan bersama,” tambah Pastor yang lahir di Kolinggi, Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Di akhir sambutannya, Pater Lipus turut memperkenalkan mahasiswa/i inbound (mahasiswa/i dari luar kampus Unwira yang sedang menjalankan kuliah di kampus Unwira dalam program pertukaran mahasiswa merdeka belajar). Mahasiswa/i inbound itu berjumlah 35 orang yang datang dari berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia, seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri Manado, Universitas Katolik Santo Thomas Medan, dan lain-lain.

“Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan salah satu wujud nyata dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Sebab, kita harus saling belajar dari kampus-kampus di seluruh Indonesia. Tujuannya ialah supaya kebinekaan bangsa kita tetap tergaja. Dengan demikian, kita tetap bhinneka, tapi tunggal kita,” pungkasnya.

Baca juga: Gelar Roadshow tentang Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di NTT, Kemkominfo RI Gandeng Unwira Kupang