Songsong Pesta St. Arnoldus Janssen, UNWIRA Adakan Misa Triduum

UNWIRA – Menyongsong Pesta St. Arnoldus Janssen pada 15 Januari mendatang, UNWIRA menggelar Misa Triduum dengan tema utama, “Hendaklah Terangmu Bersinar di Depan Orang Lain”. Misa Triduum ini dirayakan di Gedung Rektorat, Kampus Penfui, pada Rabu (10/01/2024). Sebagai informasi, kampus yang telah berusia 41 tahun ini merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berpelindungkan St. Arnoldus Janssen, pendiri serikat misi, SVD, SSpS dan SSpS. Ap.

Dengan sub tema “Mengenal Terang”, Misa Triduum hari pertama dipimpin oleh Pater Agustinus Hironimus Dae Soro, SVD., dan dihadiri oleh seluruh Civitas Academica UNWIRA.

Dalam khotbahnya, Pater Rony mengajak seluruh Civitas Academica UNWIRA untuk merenungkan dan merefleksikan teladan dan semangat hidup yang telah diberikan oleh St. Arnoldus Janssen. Imam asal Ngada tersebut mengatakan bahwa St. Arnoldus Janssen mendasarkan komitmen misinya pada sabda Allah yang menuntun dan membaharui hidupnya.

“Sabda Allah adalah terang atau cahaya dari Allah sendiri yang menuntun kita sekalian untuk mengenal lebih dalam misteri keselamatan Allah,” ujarnya.

Menurutnya, terang sebagai seorang beriman berarti mengarahkan hidup seluruhnya sebagai murid kristus.

Lebih lanjut, Pater Rony menegaskan bahwa perayaan St. Arnoldus Janssen bukan sekadar perayaan seremonial atas pelindung UNWIRA. Namun, lebih daripada itu, perayaan ini sebagai momentum untuk mempertegas kembali pentingnya hidup sebagai satu kesatuan dalam komunitas yang menekankan pentingnya belajar bagaimana menjadi terang dan bagaimana membagi terang tersebut di tempat kita melayani.

“Santo Arnoldus Janssen tidak hanya dirayakan sebagai pelindung UNWIRA, tetapi juga sebagai perayaan keluarga di mana kita belajar hidup sebagai suatu kesatuan, tidak berjalan terpisah,” pungkasnya.

Menutup khotbahnya, Pater Rony berpesan agar seluruh Civitas Academica UNWIRA dapat menjadi terang dan membagi terang itu kepada satu sama lain dalam pekerjaan dan pelayanan di UNWIRA.

(Penulis: Ocha Saru; Editor: Rio Ambasan)