24 April 2025 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Kegiatan Khusus Kampus
Sambut Dies Natalis ke-40, Prodi IPM Gelar Kegiatan Cendekia Feast
UNWIRA - Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan (BEMPS-IPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Katolik Widya Mandira menyelenggarakan kegiatan “Cendekia Feast” dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-40 Program Studi Ilmu Pemerintahan, dengan tema "Membangun Generasi Cendekia yang Responsif Terhadap Dinamika Sosial-politik dan Lingkungan, untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045”
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Rektor UNWIRA, P. Dr. Philipus Tule, SVD., pada Kamis (24/04/2025) di Aula St. Hendrikus, lantai 4, Gedung rektorat UNWIRA. Turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNWIRA, pejabat pemerintah provinsi NTT, anggota DPRD Provinsi NTT, Kepala BPMD Provinsi NTT, perwakilan dari Bank NTT, JAMKRIDA, WALHI NTT, para dosen dan mahasiswa Prodi IPM.
Kuliah Umum “Dialogue and Distillation” Perkaya Wawasan Mahasiswa Arsitektur UNWIRA
Dalam sambutannya, Rektor UNWIRA mengapresiasi kegiatan Cendekia Feast yang menurutnya menunjang pengembangan potensi diri mahasiswa. Ia juga mengapresiasi tema kegiatan yang diangkat yang dinilai sangat relevan dengan tantangan sosial-politik dan lingkungan yang tengah dihadapi Indonesia saat ini.
"Dengan memasuki usia Panca Windu, Program Studi Ilmu Pemerintahan diharapkan terus berbenah untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan berlandaskan nilai kasih, serta berkomitmen kuat untuk menghasilkan kader-kader yang bersedia menjadi pemimpin di kemudian hari," pungkasnya.
Apresiasi turut diberikan oleh Drs. Petrus Seran Tahuk, Staf Ahli Bidang Politik Pemerintahan, Provinsi NTT, yang hadir mewakili Gubernur NTT. Ia menekankan bahwa perkembangan ilmu pemerintahan saat ini mengikuti aspek perkembangan masyarakat.
"Perkembangan ilmu pemerintahan saat ini merujuk pada bagaimana ilmu pemerintahan dapat diterapkan dalam seluruh aspek pemerintah," terangnya.
Dengan demikian, lanjutnya, Program Studi Ilmu Pemerintahan perlu menjadi laboratorium untuk membangun dunia pemerintahan terkhususya Pemerintah NTT.
Usai seremoni pembukaan, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan lomba pidato mahasiswa se-daratan Timor dengan tema: “Paradoks Post-Truth: Rekonstruksi Generasi Kritis Menuju Pemerintahan Diskursif.” Lomba ini diikuti oleh 15 peserta dari berbagai institusi perguruan tinggi, antara lain Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Universitas Muhammadiyah Kupang, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Kupang, Universitas Timor, dan Politeknik Kesehatan Kupang.
Joaquin De Santos Fahik, salah satu peserta lomba dari Program Studi Ilmu Filsafat, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, mengungkapkan rasa bangganya dapat terlibat kegiatan ini.
"Saya merasa sangat terhormat bisa berpartisipasi dalam lomba ini dan bisa bersaing dengan orang-orang terbaik dari kampus dan program studi mereka serta bertukar pikiran lewat mimbar pidato," ungkapnya.
Baca Juga: Prodi Ilmu Komputer Gandeng UPR Gelar Kuliah Umum Tentang Rekayasa Perangkat Lunak
Ia juga menilai bahwa tema yang diberikan sangat relevan dengan gambaran kondisi literasi masyarakat Indonesia yang masih rendah.
Saat ini, tambahnya, tidak dapat dimungkiri bahwa media sosial lebih banyak menyita perhatian masyarakat dibandingkan waktu untuk membaca buku, sehingga perlu ada kegiatan seperti ini untuk meningkatkan literasi masyarakat, khususnya anak muda.
(Penulis: Juintan Beko; Editor: Yosefa Saru)