20 June 2025 - Oleh Kantor Kerjasama

Kategori : Kegiatan Khusus Kampus

Prodi Teknologi Pangan UNWIRA Dorong Inovasi dan Ketahanan Pangan Berbasis Lokal


UNWIRA - Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Katolik Widya Mandira sukses menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Inovasi dan Keamanan Pangan Fungsional Berbasis Lokal: Strategi, Tantangan, dan Peluang”. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pelaku industri dalam mengangkat pangan lokal sebagai kekuatan nasional.

Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (20/06/2025) secara hybrid, luring di Auditorium St. Paulus, Gedung Rektorat UNWIRA dan daring melalui Zoom Meeting, serta dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, peneliti, praktisi industri, pemerhati isu pangan, dan masyarakat umum.

Baca Juga: Seminar Nasional Prodi BK: Wujudkan Profil Karier Siswa Melalui Pemetaan Minat dan Potensi

Dua narasumber ahli dihadirkan dalam kegiatan ini. Narasumber pertama, Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S., Guru Besar Mikrobiologi Pangan dari Universitas Gadjah Mada, menjelaskan mengenai peran mikroorganisme dalam pangan fungsional, khususnya probiotik. Dalam pemaparannya, Prof. Endang, menekankan bahwa tidak semua makanan fermentasi dapat dikategorikan sebagai probiotik karena probiotik harus terbukti aman, tetap hidup dalam proses pencernaan, dan membawa manfaat kesehatan yang didukung oleh uji klinis.

“Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dikonsumsi dalam jumlah cukup dan terbukti memberikan manfaat kesehatan, tapi ini tidak bisa disamakan begitu saja dengan makanan fermentasi biasa,” terang Prof. Endang.

Lebih lanjut, ia menjelaskan hasil uji klinis yang dilakukan bersama tim terhadap strain lokal seperti Lactobacillus Plantarum. Strain ini terbukti memberikan manfaat signifikan bagi anak penderita stunting, pasien diabetes, hingga pasien COVID-19 tanpa gejala. Temuan ini memperkuat pentingnya pengembangan probiotik berbasis sumber daya mikroba lokal Indonesia.

Di sisi lain, Narasumber kedua, Dr. Eufrasia R. A. Lengur, M.Si., Dosen Program Studi Teknologi Pangan UNWIRA, mengangkat isu strategis terkait pemanfaatan pangan lokal di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menyoroti potensi besar dari komoditas lokal seperti jagung, kacang-kacangan, dan ikan, yang belum dimanfaatkan secara optimal, terutama dalam upaya pengentasan stunting.

“Kita di NTT punya kekayaan sumber daya pangan yang luar biasa. Ikan melimpah, jagung dan kacang-kacangan mudah ditemukan, tapi pengolahan dan inovasinya masih minim. Bahkan banyak ikan yang dibuang karena tidak diawetkan,” ungkap Dr. Efrasia.

Baca Juga: Mahasiswa UNWIRA Gagas Program Penguatan Kelembagaan Karang Taruna di Desa Olaia

Dr. Eufrasia juga menyoroti fakta bahwa NTT masih menyumbang angka stunting tertinggi secara nasional. Padahal, kandungan omega-3 dalam ikan sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Oleh karena itu, ia mendorong peningkatan kesadaran gizi di tingkat keluarga, terutama dengan mengubah budaya konsumsi yang kerap menempatkan kebutuhan gizi anak dan ibu menyusui setelah pria dewasa atau tamu.

Kuliah umum ini juga merupakan bentuk kerja sama antara UNWIRA dan UGM dalam bidang Tridarma Perguruan Tinggi. 

(Penulis: Emil; Editor: Yosefa Saru)