15 December 2018 - Oleh

Kategori :

Campus Ministry UNWIRA Menyelenggarakan Dialog Adventus


14 Desember 2018


Menyambut Pesta Natal 2018, Campus Ministry Unwira menyelenggarakan Dialog Adventus untuk para Dosen dan Pegawai dengan tema Teaching as Ministry : Belajar dari Yesus Sang Guru pada 14 Desember 2018 di Aula A300 Kampus Merdeka. Dialog yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam ini terbagi ke dalam dua bagian yakni renungan Adventus yang dibawakan oleh Rektor Unwira, P. Dr. Philipus Tule dan syering pengalaman oleh perwakilan dosen dan pegawai.

“Jika  benar, apa artinya  kita menjadi Katolik? Mengapa UNWIRA masih memberikan berbagai opsi pilihan untuk ikut dan tidak ikut kegiatan kerohanian seperti ini? Apabila seseorang  mau berkomitmen pada imannya, sesungguhnya tak ada perbedaan antara menjadi seorang Kristen dan menjadi seorang murid Kristus dengan panggilan khusus., demikian Rektor dalam renungannya.

Tidak lupa Rektor juga mengingatkan para dosen dan pegawai tentang penghayatan motto Unwira Melayani dengan Hati.Karya kita sebagai DOSEN dan Pegawai UNWIRA (sebuah PT Katolik) sering dikritik sebagai yang kurang atau tidak katolik, tak bedanya dengan PT lain, money-oriented/business oriented; saling melempar kesalahan/kekurangan pada pihak lain, mempersalahkan mahasiswa yang berbudaya santai, dan lainnya. Sesungguhnya kita terlampau mengedepankan keunggulan diri sendiri dan menyepelekan sesama.

Sementra itu, pada bagian syering yang dipandu oleh Koordinator Campus Ministry: P. John Salu, SVD, diundang sejumlah dosen dan pegawai yang mewakili dosen senior, medior dan junior serta pegawai senior dan junior yakni Dr. Damianus Talok, MA, Martuti Lawalu, SE, M.E, Andreas Ratumakin, S.Fil, M.Si, Frans Wayan serta Velin Ludung, ST.

Dalam kesempatan syering tersebut, Andreas Ratumakin mengungkapkan urgensitas kesadaran melayani yang harus dimiliki oleh setiap dosen. Memasuki era modern, ada wacana besar yang beredar di masyarakat luas soal kemungkinan untuk menggantikan peran tenaga pengajar dengan alat-alat teknologi. Kita para dosen dituntut untuk menjadi kreatif dalam mengajar sebab pengajaran yang kita lakukan harus mencakup dua hal ini yakni pengajaran secara akademik dan pembentukan karakter mahasiswa.