29 August 2022 - Oleh

Kategori :

Civitas Academica UNWIRA dan Badan Pengurus YAPENKAR Ikuti Acara Penerimaan dan Tatap Muka dengan Visitator Jenderal SVD Sejagat


Civitas Academica UNWIRA dan Badan Pengurus YAPENKAR Ikuti Acara Penerimaan dan Tatap Muka dengan Visitator Jenderal SVD Sejagat

UNWIRA - Segenap Civitas Academica Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) dan Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus (YAPENKAR) mengikuti acara penerimaan dan tatap muka dengan P. Dr. Stanislaus Lazar, SVD., Visitator Jenderal Societas Verbi Divini (SVD) di Ballroom St. Hendrikus, Lantai 4 (Empat) Gedung Rektorat UNWIRA Penfui pada Senin (29/08/2022). Acara ini dibuat sehubungan dengan Kunjungan Resmi Visitator General SVD ke Provinsi SVD Timor.

Baca juga: Kuliah Umum Ekonomi Politik Birokrasi, Dosen FISIP Undana Dorong Reformasi Birokrasi

“Atas nama lembaga UNWIRA, saya mengucapkan selamat datang kepada Pater Stanis Lazar, SVD (Visitator Jenderal dari SVD Generalat Roma). Pater Stanis merupakan utusan untuk mengunjungi Provinsi SVD Timor. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dia juga mengunjungi UNWIRA, sebagai universitas swasta yang diprakarsai oleh SVD dalam kerja sama dengan para Uskup SVD di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada beberapa dekade lalu, sekaligus medan misi dari sejumlah besar pastor dan bruder SVD dalam melakukan pelayanan pastoral mereka bersama dengan beberapa imam diosesan dan mitra awam,” kata Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor UNWIRA Kupang dalam sambutan penerimaannya.

Pada kesempatan itu juga, Rektor UNWIRA yang biasa disapa Pater Lipus menyampaikan pengantar singkat tentang UNWIRA.

“UNWIRA didirikan pada tahun 1982, sebagai buah dari inisiatif SVD Generalat dalam kerja sama dengan 7 (tujuh) Uskup Lokal NTT (yang pada saat itu semuanya SVD). Inisiatif ini diwujudkan dalam pembentukan sebuah yayasan bernama YAPENKAR yang berlokasi di Jln Jend Ahmad Yani 50-52 (Kampus Merdeka) dan sekarang dengan Kampus Penfui. Sebagai lembaga pendidikan tinggi swasta, UNWIRA secara resmi diakreditasi dengan peringkat BAIK SEKALI (= B) oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT), sebuah badan independen yang direkomendasikan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (KemenRisTekdikTi). Kemudian, berdasarkan Webometrix UniRank (edisi Juli 2022), UNWIRA berada di peringkat 330 secara nasional dan Universitas Swasta Terbaik di Provinsi NTT. UNWIRA kecil telah berkembang menjadi universitas swasta yang cukup besar (dengan rentang pendaftaran antara: 1.724 – 2.000 siswa baru). Sekarang, ketika kita mendekati ambang hari ulang tahun berdirinya UNWIRA yang ke-40 (PANCAWINDU) pada 24 September 2022), UNWIRA sudah memiliki 250 orang dosen, 136 staf pendidikan, dan 8.097 mahasiswa/i. UNWIRA juga menawarkan kursus dan program yang resmi dan diakui sebagai Sarjana (S-1) dan Magister Manajemen (S-2) di beberapa bidang studi dari 7 (tujuh) Fakultas, dengan 21 Program Studi. UNWIRA juga menyediakan beberapa fasilitas dan layanan akademik dan non-akademik kepada siswa termasuk perpustakaan, pelayanan kampus, dan layanan administrasi,” tutur ahli dan dosen Filsafat Islam (Islamologi) yang menyelesaikan Program Doktoral-nya di The Australian National University, Canberra-Australia.

Baca juga: Unwira Kupang Perkuat Kerja Sama dengan Kopdit Adiguna: Rektor Unwira Sebut Kerja Sama Itu sebagai Kerja Sama Ibu dan Anak

Menurut Pastor yang pernah menulis buku berjudul “Mengenal Kebudayaan Keo: Dongeng, Ritual, dan Organisasi Sosial”, semua visi dan misi, serta tujuan dan sasaran ini dilaksanakan dalam semangat melayani dengan hati, sebagaimana diilhami oleh motto atau pepatah UNWIRA yang diambil dari spiritualitas St. Arnoldus Janssen (Santo Pelindung UNWIRA) berdasarkan Yohanes 10: 9-10 (Ut Vitam Habeant Abundantius (Yesus berkata: Akulah pintu. Jika ada yang masuk oleh saya, dia akan diselamatkan dan akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh, dan menghancurkan. Saya datang supaya mereka memiliki hidup dan memilikinya dalam kelimpahan)).

Sementara itu, dalam presentasinya, P. Dr. Stanislaus Lazar, SVD menyampaikan bahwa tujuan pertama visitasi yang dilakukan setiap 6 (enam) tahun itu ialah untuk datang dan hadir di tengah para konfrater, memberikan dukungan untuk para konfrater, dan semangat dalam menjalankan karya misi. Kehadiran Pater Stanis sebagai perwakilan Dewan Generalat SVD di Roma menunjukkan komitmen pimpinan SVD Sejagat untuk membangun komunikasi antara pimpinan generalat SVD Sejagat dengan semua anggota SVD, sehingga komunikasi itu tidak hanya dilakukan melalui surat.

“Ini adalah kehadiran untuk mewakili generalat di tengah para konfrater dan karya konfrater, serta kehadiran di tengah para mitra kerja dari para konfrater SVD di seluruh dunia,” ujar Sekretaris Misi SVD Sejagat itu.

“Yang kedua, dari tempat yang istimewa ini, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah bekerja untuk mengembangkan lembaga pendidikan ini dan yang telah memberikan dukungan kepada para anggota SVD yang bekerja di tempat ini,” lanjut Misionaris SVD asal India itu.

Baca juga: Unwira akan Selenggarakan Career Days Periode II pada 26-27 September

Menurut Doktor Misiologi itu, pendidikan adalah misi. Oleh karena itu, setiap orang yang bekerja di dalam dunia pendidikan adalah bagian dari karya misi Gereja dan karya misi serikat religius di seluruh dunia. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan oleh insan-insan pendidikan adalah bagian dari karya misi Allah.

“Hanya kekhasannya ialah kita menjalankannya dengan pendekatan intelektual dan juga pendekatan yang lebih substantif dan mendalam. Sebab, kita bergerak pada dunia akademik atau Perguruan Tinggi,” ungkap misionaris SVD asal India yang biasa dipanggil Pater Stanis itu.

Selain itu, Pater Visitator Provinsi SVD Timor pada tahun 2022 itu mengatakan bahwa dia sudah mengunjungi semua lembaga perguruan tinggi SVD yang berada di Asia Pasifik, seperti Papua Nugini, Filipina, Jepang, dan Taiwan.

“Semua Perguruan Tinggi SVD menunjukkan keunikan masing-masing, walaupun keunikannya berbeda-beda karena tergantung dari konteks, keuangan, maupun para penyelenggaranya. Setelah membandingkan semua Perguruan Tinggi SVD, saya menilai bahwa lembaga pendidikan UNWIRA sudah sangat berkembang dan luar biasa. Harapannya, semoga UNWIRA semakin berkibar dalam segala hal, tidak hanya dalam aspek intelektual, tetapi juga dalam aspek pengembangan kepribadian. Saya juga mengharapkan agar hasil yang diperoleh UNWIRA ialah alumnus-alumnus yang berani menghadapi dunia dan tantangannya. Tidak hanya sekadar memiliki kecerdasan intelektual, tetapi alumni juga memiliki kebijaksanaan untuk beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru di dunia saat ini,” pungkas Pater Stanis.