09 September 2024 - Oleh

Kategori :

Universitas Katolik Widya Mandira Gelar Diseminasi Internasional Bahas Kearifan Lokal, Lingkungan, dan Kemiskinan


UNWIRA – Universitas Katolik Widya Mandira menggelar diseminasi internasional dengan tema, “International Dissemination on Local Wisdom, Environment, and Poverty” pada 9 - 10 September 2024. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Aula St. Paulus, Lantai 4, Gedung Rektorat UNWIRA dan secara daring melalui Zoom Meeting.

Baca Juga: Perkuat Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual di Kampus, Satgas PPKS UNWIRA Teken Kerja Sama dengan Yayasan UDN

Diseminasi ini berhasil menarik partisipasi dari akademisi dan peneliti dari tiga negara, yakni Indonesia, Filipina, dan Thailand, serta menghadirkan enam keynote speaker dari berbagai negara, di antaranya Deden Rukmana, Ph.D (Amerika), Isaac C. Chiu (Taiwan), Prof. Johanes Widodo (Singapura), Prof. Drs. Manuel Vong, M.Si., Ph.D (Timor Leste), Morakinyo Kolawole Opeyemi, Ph.D (Nigeria), dan Prof. Nicolas Vergier (Prancis).

Diseminasi ini tak hanya diselenggarakan oleh UNWIRA sendiri, melainkan juga didukung oleh berbagai lembaga, seperti oleh Relawan Jurnal Indonesia (RJI), Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK), Association of Southeast and East Asian Catholic Colleges and Universities (ASEACCU). Selain itu, jurnal-jurnal akademis seperti Arteks, Meta Yuridis, Inovasi Pendidikan dan Sains, Penelitian Pendidikan IPA, serta Jurnal Bina Praja, turut ambil bagian dalam mendukung publikasi artikel yang dipresentasikan dalam kegiatan ini.

Rektor UNWIRA, P. Dr. Philipus Tule, SVD., dalam sambutannya menekankan pentingnya membangun jaringan dan menemukan potensi kolaborasi baru untuk menghadapi isu-isu global yang semakin kompleks.

"Kita harus melihat bagaimana potensi pariwisata dan kearifan lokal dapat mengurangi kemiskinan, sekaligus mendorong inovasi dan transformasi di berbagai bidang untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)," ungkapnya.

Rektor UNWIRA juga mengatakan bahwa kegiatan ini dapat menjadi ruang refleksi dan diskusi tentang kearifan lokal, lingkungan, dan kemiskinan. Ia menyoroti pentingnya melihat potensi pariwisata dan kearifan lokal untuk mengurangi kemiskinan serta mendorong inovasi dan transformasi di berbagai bidang untuk mencapai Sustainable Development Goal’s (SDG's).

“Melalui sesi interaktif, kelompok kerja dan presentasi, forum ini akan menghasilkan pengetahuan baru yang akan diterbitkan dalam bentuk artikel yang terpublikasi pada jurnal terakreditasi,” terangnya.

Baca Juga: Gandeng UNWIRA, BRIN Sosialisasikan Program Pendanaan Riset dan Inovasi

Lebih lanjut, Pater Philipus Tule menyebut rekomendasi – rekomendasi yang disampaikan dalam diseminasi ini dapat membantu memperkuat jaringan yang sudah ada dan menemukan potensi kolaborasi baru bagi para peneliti dan praktisi.

Di akhir sambutannya, Pater Philipus mengapresiasi partisipasi semua peserta dan panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan kegiatan ini.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, secara khusus para panitia yang telah berupaya mempersiapkan acara akademis hari ini. Tidaklah mudah untuk mengembangkan sebuah program dan melakukan semua koordinasi yang diperlukan untuk acara seperti ini, tetapi seperti kata pepatah, di mana ada kemauan di situ ada jalan,” pungkasnya.

(Penulis: Yosefa Saru)