20 September 2024 - Oleh

Kategori :

Kolaborasi FEB UNWIRA dan Kanwil DPJb Provinsi NTT, Adakan Diseminasi Bahas Peran APBN dalam Pembangunan NTT


UNWIRA – Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Katolik Widya Mandira bekerja sama dengan Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi NTT mengadakan Diseminasi KFR Triwulan II Tahun 2024 bertajuk, “Treasury Goes To Campus: Mengenal Peran Fiskal (APBN) dalam Pembangunan dan Perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur”, pada Kamis (19/09/2024) di Aula St. Hendrikus, Gedung Rektorat UNWIRA.

Edy Purwanto, Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II, Kantor Wilayah DJPb Provinsi NTT, dan Dr. Rolland E. Fanggidae, S.Si., M.M., hadir sebagai narasumber.

Baca Juga: FISIP UNWIRA Gelar Diskusi Publik Bersama Indonesian Corruption Watch

Wakil dekan I FEB, Bruder Salomon Leki, SE., M.Ec.Dev., dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan penting untuk diikuti secara baik oleh semua peserta yang hadir.

“Saya harap kita semua, terutama mahasiswa menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, mengikuti materi secara menyeluruh, sehingga kalian dapat mengenal dan memahami APBN,” ujarnya.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lanjutnya, merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal negara Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana kebijakan fiskal dilaksanakan dan diaplikasikan demi kemakmuran masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Kolaborasi dengan BPS Kabupaten Kupang, UPT Perpustakaan Pusat UNWIRA Luncurkan Pojok Statistik

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Pelaksana Harian Kepala Kanwil DJPb Provinsi NTT, Doddy Handaryadi, sebagai Keynote Speech. Doddy menjelaskan bahwa salah satu visi Indonesia Emas 2045 ialah mewujudkan Indonesia sebagai negara maju yang memiliki kedudukan strategis dalam peta perekonomian global maupun social culture.

“Pembangunan manusia menjadi salah satu faktor kunci dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, kami mengajak generasi muda untuk menjadi bagian dari ketercapaian visi tersebut,” ujarnya.

Salah satu upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045 dengan membangun awarness terhadap pengelolaan APBN Indonesia, dampak dan efeknya terhadap perekonomian regional, termasuk NTT.

“Dengan demikian, APBN dapat dikelola dengan transparan dan akuntabel demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Doddy memberikan apresiasi kepada UNWIRA yang telah menjalin kolaborasi dengan Kanwil Provinsi NTT untuk memfasilitasi kegiatan ini. Ia berharap kesempatan ini dapat mendorong Civitas Academica UNWIRA untuk ikut mengawasi penggunaan APBN agar pemanfaatannya dapat digunakan sebesar-besarnya bagi masyarakat.

(Penulis: Yosefa Saru)