28 April 2025 - Oleh
Kategori :
Program SEW-ME: Lembaga Bahasa UNWIRA Ajak Civitas Academica Latih Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris

UNWIRA - Lembaga Bahasa berkolaborasi dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Katolik Widya Mandira, menyelenggarakan program Speak English With Me (SEW-ME). Kegiatan ini terbuka bagi seluruh Civitas Academica UNWIRA, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.
Program SEW-ME difasilitasi oleh dosen serta didukung oleh 10 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris sebagai relawan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Jumat bertempat di English Corner, Lantai 1 Gedung FKIP UNWIRA.
Baca Juga: FKIP UNWIRA Gelar Lomba Debat Antarprodi Menyongsong HARDIKNAS 2025
Kepala Lembaga Bahasa UNWIRA, Dr. Bernardus Kopong Danibao, M.Ed., menjelaskan bahwa SEW-ME dirancang untuk memberikan ruang bagi Civitas Academica mengasah keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris
“Ini adalah salah satu program untuk mendorong seluruh Civitas Academica UNWIRA, untuk belajar bicara bahasa Inggris sesuai dengan topik yang mereka inginkan. Speak English with Me, menekankan pada pengembangan rasa percaya diri dalam berbicara bahasa inggris,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Bernardus mengajak seluruh mahasiwa UNWIRA terutama yang ada di Kampus Penfui untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai wadah melatih kemampuan berbicara bahasa Inggris. Menurutnya, banyak individu yang memiliki keinginan kuat untuk berbicara bahasa Inggris, tetapi terbentur pada kurangnya kesempatan praktik serta rasa takut, malu, atau khawatir akan ditertawakan karena keterbatasan kemampuan berbahasa. Oleh karena itu, SEW-ME diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut.
Simforianus Mario Bajo, S.Pd., M.Pd., Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, turut memberikan dukungan terhadap inisiatif ini. Ia menilai bahwa pembelajaran bahasa Inggris di kelas saja tidak cukup untuk mengembangkan keterampilan berbicara secara maksimal.
“Karena kalau kita mengharapkan kegiatan dalam kelas saja, pasti tidak akan maksimal. Makanya dipersiapkan wadah seperti ini, supaya mereka bisa berkembang secara intens,” katanya.

Simforianus Mario Bajo berharap kegiatan seperti ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Civitas Academica, khususnya mahasiswa yang ingin kemampuan bahasa Inggrisnya berkembang. Ia menambahkan bahwa program seperti ini jarang ditemukan di banyak perguruan tinggi, apalagi yang secara langsung difasilitasi oleh dosen dan secara gratis.
“Mungkin ada yang menyediakan seperti ini, tetapi difasilitasi oleh peminat, sehingga dapat menimbulkan konsekuensi biaya. Jadi, harapan saya untuk mahasiswa, bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik,” pungkasnya.
(Penulis: Imel Hongu; Editor: Yosefa Saru)