17 May 2025 - Oleh
Kategori :
Prodi Bahasa Inggris Gelar Kuliah Umum Bertema Literatur dalam Pengajaran Bahasa Inggris bagi Penutur Asing

UNWIRA - Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Literature: Teaching English for Foreigner Learners” pada Jumat, 16 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula St. Hendrikus, Gedung Rektorat UNWIRA, dan dihadiri oleh dosen serta mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
Hadir sebagai narasumber utama, Prof. Glória Marques Ferreira, Ph.D., seorang akademisi dari Portugal yang secara khusus datang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang literatur dan pengajaran bahasa Inggris.
Baca Juga: UNWIRA Berpartisipasi Dalam Education Fair 2025 di Lippo Plaza Kupang
Dekan FKIP UNWIRA, Dr. Madar Aleksius, M.Ed., membuka kegiatan dengan apresiasi tinggi terhadap kesediaan Prof. Glória untuk hadir. Dalam sambutannya, ia mendorong mahasiswa agar memanfaatkan momen ini sebagai bekal dalam menyusun tugas akhir dan karya ilmiah.
"Mari menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh pemateri kita agar mendapatkan masukan yang baik sebagai pengetahuan tambahan untuk membekali tugas akhir kalian dan juga membantu dalam menulis sebuah karya tulis,” katanya.
Baca Juga: Seminar Nasional VISTA VI UNWIRA Angkat Tema “Arsitektur Lintas Budaya”
Sementara itu, dalam pemaparannya, Prof. Glória menjelaskan bahwa literatur merupakan bentuk ekspresi manusia dalam berbagai genre, seperti puisi, pantun, drama, dan cerita pendek. Ia menekankan bahwa literatur bukan hanya sekumpulan karya tulis, tetapi juga pengetahuan yang diperoleh melalui proses membaca dan pembelajaran yang mendalam.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa literatur adalah bagian dari pengajaran bahasa.
"Literatur dapat memperkaya pembelajaran bahasa dengan menyediakan pengalaman linguistik dan budaya yang autentik. Literatur juga dapat menumbuhkan kreativitas, pemikiran kritis serta empati, dan berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis," terang Prof. Glória
Salah satu peserta, Angelin Susan Yanti, menyampaikan kesan positif terhadap kuliah umum ini. Ia mengaku memperoleh perspektif baru tentang literatur.

“Menurut saya, literatur itu seperti sebuah kertas kosong—tinggal bagaimana kita menuangkan apa yang kita rasakan dan pikirkan. Ketika menulis puisi, misalnya, bukan hanya menyusun kata-kata, tetapi juga membentuknya menjadi sesuatu yang bermakna, seperti pesawat, bunga, atau pohon,” ujar Angelin.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan sertifikat sebagai bentuk apresiasi kepada Prof. Glória serta sesi foto bersama seluruh peserta.
(Penulis: Imel Hongu; Editor: Yosefa Saru)