17 September 2025 - Oleh

Kategori :

Gandeng UGM Fakultas Hukum UNWIRA Adakan Kuliah Umum Tentang Strategi Penguatan Ketahanan Sosial Budaya di Wilayah Perbatasan


UNWIRA - Fakultas Hukum Universitas Katolik Widaya Mandira, menggelar kuliah umum bertajuk “Strategi Penguatan Ketahanan Sosial Budaya di Wilayah Perbatasan pada Selasa, (16/09/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula St. Paulus, Gedung Rektorat UNWIRA ini berkolaborasi dengan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kuliah umum ini menghadirkan tiga narasumber yang merupakan Dosen Fakultas Hukum UGM, yakni Prof. Dr. Heribertus Jaka Triyana, S.H., LLM., MA., Andy Omara, S.H., M.Pub&Int.Law., Ph.D., dan Almonika Cindy Fatika Sari, S.H., M.A.

Dekan Fakultas Hukum UNWIRA,  Finsensius Samara, S.H., M.Hum., menyampaikan apresiasi atas kesediaan para Dosen Fakultas Hukum UGM berbagi pengetahuan dengan Civitas Academica UNWIRA.

“Semoga kesempatan ini menjadi langkah awal dalam berkolaborasi ke depannya,” ungkapnya.  

Sebelumnya, kedua fakultas ini juga telah mengadakan penjajakan kerja sama bertempat di Ruang Rapat Senat UNWIRA.

Baca Juga: Career Expo Periode II Tahun 2025 Hadirkan Lebih dari 30 Mitra Dukung Karier Mahasiswa

Prof. Heri, dalam sesinya menegaskan bahwa masyarakat di daerah perbatasan harus memahami hukum dan pemerintah harus menjalankan tugas serta tanggung jawabnya.

“Ketika suatu produk undang-undang dikeluarkan maka masyarakat harus paham akan hal itu termasuk dalam hal pelaksanaan,” tekannya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemerintah memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap suatu produk undang-undang pada suatu wilayah.

Sejalan dengan itu, Andy Omara menguraikan peran penting hukum dalam menjaga keteraturan masyarakat.

“Mengingat tujuan hukum itu, kepastian, kemanfaatan dan keadilan. Masyarakat memiliki berbagai kepentingan yang berbeda dan menimbulkan berbagai pertentangan atau konflik, sehingga dibutuhkanlah hukum,” terang Andy.

Kuliah umum ini mendapat tanggapan positif dari Civitas yang hadir. Julio Pedi Radja, mengaku memperoleh pemahaman baru mengenai pengaturan wilayah perbatasan serta peran pemerintah dalam menangani konflik di kawasan tersebut.

“Tema yang diangkat sangat menarik dan bagi saya ini merupakan suatu hal yang baru. Harapannya apa yang dipaparkan pada kesempatan ini berguna untuk masa depan kami,” pungkas Julio.(rn)