31 October 2025 - Oleh

Kategori :

Kuliah Umum Pendidikan Biologi UNWIRA Angkat Tema Integrasi Kecerdasan Buatan dalam Pembelajaran Modern Abad 21


UNWIRA — Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang menggelar kuliah umum bertajuk Integrasi Kecerdasan Buatan dan Keterampilan Komunikasi dalam Ekosistem Pembelajaran Modern: Inovasi Media, Penelitian, dan Pengembangan Kompetensi Abad 21, Jumat (31/10/2025), bertempat di Aula St. Hendrikus, Lantai 4 Gedung Rektorat UNWIRA.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNWIRA menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kampus untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pemanfaatan teknologi modern dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam proses pembelajaran.

“Mahasiswa dan pendidik di era ini harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat. Kecerdasan buatan bukan hanya alat bantu, tetapi juga mitra dalam menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, interaktif, dan relevan,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Vibi Radamuri, S.Kom., M.I., CPS (Public Speaker & Self Development Facilitator), Dr. Eric Kunto Aribowo, B.S., M.A. (Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta), serta Dr. Anita Restu Puji Raharjeng, M.Si., M.BioMed.Sc (Dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang).

Baca Juga: Fakultas Hukum UNWIRA Selenggarakan Kuliah Umum Soroti Persoalan Ulayat di NTT

Dalam sesi pemaparan, ketiga narasumber menyoroti pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dan penelitian. Selain itu, keterampilan komunikasi digital juga menjadi aspek penting yang harus dimiliki pendidik dan mahasiswa untuk beradaptasi di era teknologi.

Dr. Eric Kunto menegaskan bahwa integrasi AI dalam pendidikan bukan sekadar penggunaan alat digital, tetapi juga bentuk transformasi cara berpikir dan berinteraksi dalam proses belajar mengajar. Sementara itu, Vibi Radamuri menekankan bahwa inovasi media dan komunikasi cerdas dapat memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, khususnya dalam pembelajaran berbasis proyek dan penelitian kolaboratif.

Adapun Dr. Anita Restu menambahkan bahwa kompetensi abad ke-21 menuntut kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, kreatif, serta literasi teknologi yang perlu dikembangkan sejak dini dalam lingkungan akademik.

Kegiatan kuliah umum ini juga disiarkan secara langsung melalui Zoom Meeting, sehingga memungkinkan partisipasi mahasiswa dan dosen dari luar kampus. Dengan antusiasme peserta yang tinggi, acara ini menjadi ruang reflektif dan inspiratif dalam membahas masa depan pendidikan di era digital.

Melalui kegiatan ini, FKIP UNWIRA kembali menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Digitalisasi yang Berdampak (Diktisaintek Berdampak) serta mempersiapkan generasi pendidik yang adaptif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global abad ke-21.(dh/ms)