Mahasiswa/i KKNT-PPM Unwira Kupang Bakti Sosial di Desa Laranwutun - Lembata

Mahasiswa/i KKNT-PPM Unwira Kupang Bakti Sosial di Desa Laranwutun - Lembata

UNWIRA - Mahasiswa/i peserta Kuliah Kerja Nyata Tematik-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ( KKNT-PPM ) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang ditempatkan pula di Kabupaten Lembata.

Wilayah yang menjadi tujuan KKNT-PPM mahasiswa/i Unwira Kupang periode semester genap 2021/2022 ialah Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa/i Kelompok KKNT-PPM Laranwutun mengadakan bakti sosial di lingkungan desa pada Jumat 15 Juli 2022.

Menurut Ketua Kelompok KKNT-PPM Laranwutun, Carolus Renggo, bakti sosial itu dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan, sehingga desa terlihat lebih bersih, rapi, dan tertata.

Kegiatan bakti sosial ini sudah menjadi rutinitas warga Desa Laranwutun setiap hari Jumat, sehingga mahasiswa/i peserta KKNT-PPM Unwira ikut bergabung dengan warga untuk melakukannya.

Carolus Renggo atau yang biasa disapa Cha mengatakan, kegiatan ini diterima baik oleh masyarakat, sehingga memudahkan kelompok KKNT-PPM Laranwutun untuk melakukan koordinasi, sosialisasi, dan melaksanakan kegiatan tersebut.

“Di sini, kami juga berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan desa karena kekeringan yang terjadi di desa ini bisa menyebabkan dedauan kering berserakan di lingkungan desa,” ungkap Polikarpus Demon, Kepala Desa Laranwutun.

Selama proses bakti sosial berlangsung, lanjut Polikarpus, warga dan mahasiswa/i KKNT-PPM Unwira bekerja sama dalam membersihkan sampah yang berserakan di tepi jalan di Desa Laranwutun.

“Sampah-sampah yang sudah dikumpulkan langsung dibakar. Kelompok KKNT-PPM Laranwutun juga memberikan arahan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus menjaga kebersihan pada lingkungan Desa Laranwutun,” tutup Polikarpus.

Peserta-peserta KKNT-PPM Unwira Kupang di Desa Laranwutun terdiri dari Carolus Renggo (Pendidikan Musik) selaku ketua, Aloysius Goran (Pendidikan Musik), Elin Bataona, Mario Adobala (Administrasi publik), Sergio Goncalves, Nehwil Atamau, Rafael Niha (Teknik Sipil), Roland Lutu Edo (Ilmu Komunikasi), Dedi Otu dan Rudolfus Walo (Ilmu Pemerintahan), Maria Inang (Bimbingan Konseling), Sr. Anastasia Gregoria dan Felisitas Tobin (Ilmu Komputer), serta Katarina Dey (Hukum).