25 April 2025 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Kegiatan Khusus Kampus
FKIP UNWIRA Gelar Lomba Debat Antarprodi Menyongsong HARDIKNAS 2025
UNWIRA – Dalam rangka menyongsong Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) tahun 2025, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Katolik Widya Mandira, menyelenggarakan lomba debat antarprogram studi (prodi) dengan tema “Transformasi Pendidikan di Era Digital Menuju Indonesia Emas 2045: Peluang, Tantangan, dan Harapan Generasi Z”. Kegiatan ini berlangsung pada 24–25 April 2025 di Gedung FKIP Lantai 1.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP, Dr. Aleksius Madar, M.Ed., yang dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi kepada seluruh peserta, panitia, serta para pendukung yang hadir. Ia menekankan pentingnya kegiatan semacam ini dalam mendukung pengembangan kapasitas mahasiswa FKIP, tidak hanya dalam aspek akademis, tetapi juga dalam keterampilan berpikir kritis dan komunikasi publik.
Baca Juga: Sambut Dies Natalis ke-40, Prodi IPM Gelar Kegiatan Cendekia Feast
Sementara itu, Ketua Panitia, Gracianus Edwin Tue P. Lejap, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempererat hubungan kekeluargaan antarmahasiswa FKIP, yang masih dinilai kurang akrab.
“Tujuan yang pertama adalah bagian dari silaturahmi, untuk mempererat tali kekeluargaan dalam fakultas karena selama ini mahasiswa seolah-olah tidak saling kenal. Jadi, melalui kegiatan non akademik seperti ini, mahasiswa diharapkan bisa saling kenal dan bisa speak up mengenai isu-isu pendidikan yang sesuai dengan tema yang diusung,” terangnya.
Selain mempererat hubungan sosial, lomba debat ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan mengasah daya pikir kritis mahasiswa. Sebagai calon pendidik, menurut Gracianus, mahasiswa FKIP harus mampu membaca peluang dan menghadapi tantangan yang muncul dalam dunia pendidikan, terutama di tengah pesatnya transformasi digital.
“Mahasiswa merupakan calon guru, sehingga mereka harus bisa melihat peluang sekaligus tantangan yang ada di sekolah di era transformasi digital karena meskipun teknologi bisa mempermudah kegiatan belajar-mengajar, tetapi tetap harus disikapi secara cerdas agar tetap produktif,” ungkapnya.
Gracianus berharap, lomba debat semacam ini dapat menjadi agenda rutin FKIP, tidak hanya dalam momentum HARDIKNAS, tetapi juga pada waktu-waktu lain, sebagai wadah pelatihan berpikir kritis, analitis, serta penyikapan terhadap isu-isu aktual di bidang pendidikan dan sosial.
Dalam kompetisi ini, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris berhasil meraih juara pertama dan ketiga, sedangkan Program Studi Bimbingan dan Konseling menempati posisi kedua dan keempat.
(Penulis: Imel Hongu; Editor: Yosefa Saru)