19 July 2024 - Oleh
Kategori :
Rektor UNWIRA Hadiri Peluncuran Buku Mosalaki Mbay

UNWIRA - Rektor Universitas Katolik Widya Mandira, P. Dr. Philipus Tule, SVD., tampil sebagai salah satu pembicara dalam peluncuran buku Mosalaki Mbay: Penyemai Identitas dan Kekuatan Budaya Masyarakat Adat (Cultivating The Identity and Cultural Resilience Of Indigenous Peoples) serta Dialog Budaya, yang diadakan di Aula St. Paulus, Gedung Rektorat UNWIRA, Jumat (19/07/2024). Pater Philipus hadir bersama kedua penulis buku Mosalaki Mbay, yakni Dr. Gabriel Ndawa, S.E., M.M., dan Nancy A. Florida, S.S., M.Pd., serta dua Mosalaki Mbay, Muhayan dan Jamaludin.
Kegiatan yang didukung oleh LPDP dan Dana Indonesiana ini dihadiri oleh perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Provinsi NTT, Komunitas Masyarakat Nagekeo di Kupang, Ikatan Keluarga Besar Ngada, serta para akademisi.
Baca Juga: Rektor UNWIRA Lantik Guru Profesional Periode I Tahun 2024
Rektor UNWIRA, yang juga berperan sebagai editor buku Mosalaki Mbay, mengapresiasi para penulis dan semua pihak yang terlibat dalam peluncuran buku Mosalaki Mbay sebagai bagian dari upaya untuk mengkaji keunikan dan kekhasan etnis di NTT.
“Saya berterima kasih kepada para penulis dan semua tim yang sudah melakukan suatu langkah maju untuk penulisan-penulisan etnografi di Kabupaten Nagekeo,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa suku Mbay, yang kini berada di kawasan Ibukota Kabupaten Nagekeo, mengalami transformasi budaya yang signifikan yang dapat mengaburkan budaya asli mereka. Oleh karena itu, menurutnya, peranan para Mosalaki Mbay sebagai penyemai identitas dan ketahanan budaya sangat penting untuk dapat meredam dan mengatasi berbagai potensi konflik berbasis tanah dan sumber daya lokal lainnya.

Alumnus Program Doktoral The Australian National University, Canberra-Australia ini juga menekankan pentingnya para Mosalaki untuk membangun kemitraan dengan pemerintah, guru, dan para tokoh agama.
Baca Juga: Festival Sapere Aude III Usung Tema Mahasiwa dan Perkembangan Teknologi di Era Post-Truth
Di akhir pemaparan materinya, Pater Philipus mengajak semua pihak, terutama yang hadir dalam peluncuran buku ini, untuk tetap mempertahankan nilai-nilai adat serta mewariskannya dalam bentuk dokumen-dokumen, seperti buku.
Untuk diketahui, buku Mosalaki Mbay: Penyemai Identitas dan Kekuatan Budaya Masyarakat Adat (Cultivating The Identity and Cultural Resilience Of Indigenous Peoples) mengulas peran dan kedudukan Mosalaki Mbay yang digambarkan sebagai pemimpin besar yang berkuasa atas semua ritual adat pertanian, seperti Kaijo dan Mbela serta pengaturan tanah ulayat. Buku ini terdiri dari lima bab yang menyajikan informasi mendalam tentang suku Mbay dan apa itu Mosalaki Mbay, peran Mosalaki Mbay dalam menjaga identitas dan kekuatan budaya, serta Mosalaki menurut para tokoh.
(Penulis: Yosefa Saru)