16 June 2025 - Oleh Kantor Kerjasama
Kategori : Kegiatan Khusus Kampus
Seminar Nasional Prodi BK: Wujudkan Profil Karier Siswa Melalui Pemetaan Minat dan Potensi
UNWIRA – Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Katolik Widya Mandira sukses menggelar seminar nasional bertajuk “Mewujudkan Profil Karier Siswa Melalui Pemetaan Minat, Bakat, dan Potensi oleh Guru BK”. Kegiatan ini berlangsung secara tatap muka di Aula St. Paulus, Rektorat Lantai 4, dan juga disiarkan secara daring melalui saluran YouTube resmi Universitas Katolik Widya Mandira, pada Senin (16/06/2025).
Seminar ini menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidang bimbingan karier, yakni Dr. Khairul Bariyyah, M.Pd. (Universitas Negeri Malang) dan Drs. Wens Nagul, M.Pd. (Universitas Katolik Widya Mandira Kupang).
Baca Juga: Fakultas Hukum UNWIRA Gelar Seminar Internasional Bahas TPPO
Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling UNWIRA, P. Dr. Stefanus Lio, SVD., MA., menekankan bahwa pendidikan masa kini bukan hanya soal tuntutan akademik, tetapi juga panggilan moral untuk membentuk generasi yang mampu mengenali diri, mengelola potensi, dan menapaki jalur karier secara sadar dan bertanggung jawab.
“Kami merasa sangat terhormat dan berbahagia karena seminar ini menghadirkan dua narasumber yang luar biasa dan berkompeten di bidangnya. Kehadiran Ibu dan Bapak tentu akan memperkaya wawasan kami dalam pemahaman serta mengimplementasikan pemetaan minat, bakat, dan potensi di sekolah-sekolah. Semoga komitmen ini menjadi semangat baru dalam penguatan layanan BK, khususnya dalam pengembangan karier siswa,” tuturnya.
Sementara itu, Dr. Khairul Bariyyah, dalam paparannya menyampaikan bahwa urgensi Guru BK dan mahasiswa BK saat ini ialah untuk memahami karakteristik siswa serta memetakan profil karier mereka dengan tepat.
“Dunia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Pekerjaan yang dulu tidak ada kini menjadi peluang baru. Sementara pekerjaan lama mulai tergeser. Oleh karena itu, Guru BK harus mampu memahami arah minat, bakat, dan potensi siswa agar mereka tidak tertinggal,” tegasnya.
Baca Juga: Mahasiswa UNWIRA Gagas Program Penguatan Kelembagaan Karang Taruna di Desa Olaia
Lebih lanjut, Dr. Khairul menekankan pentingnya kesadaran emosional bagi para calon Konselor. Menurutnya, mengakui perasaan pribadi bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan awal untuk bisa terhubung dengan siswa secara lebih penuh dan memahami mereka secara mendalam. Ia menyebutkan bahwa jika seseorang telah selesai dengan dirinya sendiri, maka ia lebih siap untuk berbagi dan hadir secara total bagi orang lain.
Senada dengan itu, Drs. Wens Nagul, M.Pd. (Universitas Katolik Widya Mandira Kupang), menegaskan peran penting Guru BK dalam mewujudkan profil karier siswa melalui pemetaan minat, bakat, dan potensi. Ia menilai pembinaan karier di sekolah saat ini belum berjalan dengan maksimal.
“Siswa kita belum dibina secara optimal. Guru BK harus mulai dari asesmen yang tepat agar arah karier siswa sesuai dengan potensi dan minatnya,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kompetensi karier siswa masih rendah dan hal ini menjadi tantangan serius yang harus dijawab dengan program layanan karier yang berkelanjutan. Ia mengajak Guru BK untuk lebih aktif dalam menggunakan data hasil pemetaan guna memberikan intervensi yang tepat sasaran.
(Penulis: Sonya Berek; Edtior: Yosefa Saru)